Breaking News
BREAKING NEWS! Sopir Bus Ditetapkan Tersangka dalam Kecelakaan Maut di Baturiti, 5 WNA Jadi Korban
Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra menyatakan, bahwa tersangka Agus S, 30 tahun, asal Sidoarjo Jawa Timur, ditetapkan sebagai tersangka
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra menyatakan, bahwa tersangka Agus S, 30 tahun, asal Sidoarjo Jawa Timur, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan di Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Penetapan tersangka ini dilakukan usai penyidik melakukan gelar perkara.
Pihaknya juga memeriksa sedikitnya tujuh orang lain dalam perkara ini, selain sang sopir.
“Sudah satu yang kami tetapkan tersangka. Sopir yang kami tetapkan. Tujuh yang lain saksi,” ucapnya Minggu 19 Juni 2022.
Dijelaskannya, dalam hasil gelar itu perusahaan dan manajemen untuk selanjutnya akan segera dipanggil juga oleh pihaknya juga. Kemudian, diketahui juga ada lima orang WNA yang menjadi korban. Dimana diketahui tiga orang WNA luka ringan, dan dua mengalami luka berat.
Dan saat ini dirawat di RS Siloam. Lima WNA itu sendiri, tiga WN Inggris satu Amerika dan Australia satu orang di mobil APV.
“Untuk anak-anak sekolah sudah diperiksa beberapa orang dan guru juga. Yang dibutuhkan keterangan salah seorang saksi dan siswa, yang duduk di belakang sopir dan dipulangkan pada pukul 23.30 Wita,” ungkapnya.
Untuk WNA sendiri, sambungnya, pihaknya belum sempat memeriksa karena memang yang bersangkutan saat ini menolak karena barus saja tertimpa musibah. Sehingga nanti akan dilanjutkan setelah memang berkenan untuk dilakukan pemeriksaan. Dan untuk pemeriksaan lanjutan pihaknya juga di backup TAA Polda Bali.
“Tadi kami coba mintai keterangan namun yang bersangkutan menolak,” jelasnya.
Baca juga: Tabrakan Maut Bus Rem Blong Baturiti, Desa Adat Pacung Bakal Upacara Labuh Gantuh
Baca juga: Tabrakan Beruntun Baturiti Tabanan, Seluruh Siswa SMP Asal Surabaya Selamat
Tabrakan Di Baturiti, Korban Pertanyakan Soal Ganti Rugi
Setidaknya ada 12 kendaraan roda empat atau mobil pribadi yang rusak akibat tertabrak bus pariwisata karena rem blong. Tujuh dari 12 kendaraan berada di parkiran pabrik es yang berada di sekitaran TKP Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Saat ini, para korban terutama yang memiliki kendaraan pun mempertanyakan terkait ganti rugi kendaraan yang rusak.
Pantauan Tribun Bali di areal parkir kendaraan setidaknya ada tujuh kendaraan roda empat dan satu kendaraan roda dua yang mengalami kerusakan parah.
Diantaranya ialah Suzuki APV, Honda CRV, dua unit Suzuki Swift silver, satu Feroza milik warga setempat, kemudian Ayla merah, dan minibus Toyota Avanza. Kemudian satu kendaraan roda dua scoopy warna merah.
Kendaraan itu kemudian ditempatkan sementara waktu oleh pihak kepolisian Satlantas Polres Tabanan, untuk sementara waktu ini. Kendaraan cukup parah untuk body mobil mulai dari bagian depan, samping atau pun belakang.
Seperti APV mengalami kerusakan parah di bagian depan dan belakang ringsek. Kemudian CRV juga sama di bagian depan bumper mobil rusak. Selanjutnya Ayla, Swift, Avanza juga tak kalah parah kerusakan di bagian body depan dan belakang serta samping. Untuk feroza mengalami pecah kaca di bagian depan.
Salah seorang kerabat atau warga setempat, I Gusti Ayu Nuryani, 35 tahun, mengatakan, bahwa untuk ganti rugi akibat kejadian hingga saat ini masih belum diketahui. Bagaimana pertanggungjawaban perusahaan terkait kerusakan mobil. Polisi hanya mendata. Tapi untuk bagaimana proses ganti rugi sampai saat ini belum disampaikan kejelasannya.
“Itu belum tahu (ganti rugi). Cuma polisi mendata mobil saja. Belum ada pembicaraan ganti rugi,” tegasnya.
Dijelaskannya, dari kejadian kemarin, mobil keluarganya yakni Suzuki Swift menjadi korban tabrakan tersebut. Saat itu, mobil dalam kosong, dan terparkir di pinggiran jalan turun tersebut atau TKP.
Mobil itu merupakan milik saudaranya dari Karangasem, yang saat itu sedang maturan ke rumah atau sanggah merajan di rumah. Kejadian kurang lebih sekitar pukul 11.30 Wita.
Mau mengambil audio-audionya. Untuk pertanggungjawaban masih belum pasti. Masih menunggu berita saja bagaikan nantinya. Untuk kerugian juga belum bisa diperkirakan berapa.
“Sekarang mau mengambil audio-audionya saja,” ungkapnya.
Pengakuan Saksi Mata
Kejadian lakalantas di Banjar Pacung Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, cukup tragis karena adanya satu pemedek atau warga sekitar meninggal. Di sisi lain, salah seorang korban selamat juga mengaku bahwa kejadian cukup membuat dirinya shock. Hal itu diungkapkan Ayu Kurnia, salah seorang korban selamat yang hendak berwisata ke DTW Ulun Danu Beratan, Sabtu 18 Juni 2022.
Seorang korban selamat, Ayu Kurnia mengaku, bahwa dirinya saat itu dari arah Denpasar menuju ke Bedugul. Saat itu, dirinya mengetahui bahwa bus sudah dalam kondisi berjalan zig-zag. Nah, saat itu sudah banyak warga yang berteriak supaya minggir dan berteriak rem blong. Kemudian, bus menabrak kendaraan, hingga dirinya pun lompat dari kendaraanC menghindari bus. Namun sayang motornya tertabrak bus. Dan saat itu dirinya berboncengan dengan temannya, den kedua-duanya selamat karena melompat menghindari bus.
“Dari sana (arah Bedugul) sudah banyak orang bilang blong. Jadi saya lompat saja. Tidak ada luka, cuma motornya saja yang rusak,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan saksi lainnya, I Wayan Mager, warga setempat, mengaku, bahwa saat itu dirinya sedang berada atau duduk di Bale bengong. Posisi Bale tempatnya duduk, berada di atas jalan umum. Nah, saat itu dirinya melihat langsung bahwa bus itu berjalan zig-zag. Dan bus berjalannya pelan, namun tidak berhenti-berhenti. Karena memang posisi jalanan menurun. Kemudian, saat tabrakan dirinya tidak berani melihat, cuma terdengar bunyi keras tabrakan.
“Pokoknya berhenti ketika nabrak Bale bengong di restoran teru terperosok. Saya saat tabrakan tidak berani ngelihat, tapi suaranya keras (saat tabrakan),” jelasnya. (ang).
