Kecelakaan di Baturiti
EKSKLUSIF, Penjelasan Dirlantas Polda Bali Mengenai Tabrakan Beruntun di Baturiti Tabanan
Tim TAA Direktorat Lalu Lintas Polda Bali pada Minggu 19 Juni 2022 melanjutkan olah tempat kejadian perkara tabrakan beruntun di Baturiti
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Bali pada Minggu 19 Juni 2022 melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas beruntun yang melibatkan sebuah bus pariwisata dan belasan kendaraan di Desa Pacung, Baturiti, Tabanan, Bali.
Direktur Lalu Lintas Polda Bali, Kombes Pol Prianto mengatakan, olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi masih dilakukan, sehingga pihaknya belum bisa memastikan penyebab laka lantas beruntun yang mengakibatkan seorang warga tewas dan belasan kendaraan mengalami kerusakan.
Mencuat dugaan awal laka lantas tersebut dipicu bus mengalami rem blong.
Hasil olah TKP kepolisian diprediksi keluar 3 hingga 4 hari ke depan.
Baca juga: Tabrakan Beruntun Baturiti Tabanan, Warga Inisiatif Siram Air Supaya Tak Terjadi Kebakaran
“Jadi hasil olah TKP, kami belum bisa menyimpulkan karena tim TAA masih bekerja, terlalu cepat disimpulkan sekarang, kemarin bekerja terkendala cuaca yang tidak mendukung, sehingga siang ini jam 12-an tim melanjutkan melakukan analisa situasi dan sebagainya baru nanti dipadukan hasil pemeriksaan saksi-saksi, baru kita bisa simpulkan penyebab utama laka lantas tersebut apa, kemungkinan 3-4 hari ke depan untuk hasil olah TKP-nya,” ungkap Kombes Pol Prianto melalui sambungan telepon dengan Tribun Bali, Minggu 19 Juni 2022.
Kombes Pol Prianto menyebutkan, bahwa sudah ada 6 saksi yang diperiksa termasuk sopir bus dan rombongan bus yang duduk dibangku depan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian termasuk warga di sekitar TKP.
“Disiapkan ada 6 saksi, sopir, yang duduk di dalam bus, termasuk warga sekitar,” paparnya.
Dirlantas Polda Bali menegaskan, bahwa status sopir bus saat ini merupakan saksi dan diamankan sementara di Mapolres Tabanan.
Dan dari hasil pemeriksaan urin, sopir tidak terindikasi mengonsumsi zat narkoba.
“Sopir statusnya sebagai saksi saat ini masih kita amankan di Polres Tabanan, ada satu sopir yang kami amankan, sopir juga sudah diperiksa cek urin hasilnya negative, ada dua sopir bus, satu kami amankan,” tutur dia.
Sementara itu, pihak kepolisian juga mengevakuasi belasan kendaraan yang mengalami kerusakan hingga ringsek, termasuk mengevakuasi bus yang terjatuh dari tebing jalan.
“Jadi kendaraan ada sekitar 12, dua pemilik mobil merasa tidak keberatan karena hanya rusak ringan, mereka sudah anggap kasus selesai , sementara ada 10 kendaraan termasuk bus, jadi ada satu unit bus, 7 mobil, dan 2 unit sepeda motor saat ini disimpan di Pabrik Es, Pacung, Baturiti di dekat Polsek, untuk bis baru saja diangkat,” ujarnya.
Sementara untuk rombongan bus, Kombes Pol Prianto menerangkan, rombongan wisatawan domestik yang merupakan siswa dan guru sebuah sekolah di Jawa Timur dipindahkan ke bus lain untuk melanjutkan kegiatan dan hari ini direncanakan pulang ke Jawa Timur.
Sedangkan sebagian sempat dimintai keterangan pihak kepolisian.
“Rombongan dari bus sudah dievakuasi dengan bus lain dipindahkan untuk melanjutkan kegiatan mungkin hari ini kembali ke Jawa Timur, karena ada sebagian yang kami mintai keterangan, selain sopir,” ungkapnya.
Terkait ganti rugi kerusakan materiil, Dirlantas Polda Bali menyampaikan bahwa terkait ganti rugi bukan merupakan wewenang kepolisian melainkan proses dengan pihak perusahaan bus dan pengadilan.
Baca juga: Tabrakan Beruntun Baturiti Tabanan, Seluruh Siswa SMP Asal Surabaya Selamat
“Untuk ganti rugi kita tidak ikut di situ, proses ganti rugi perusahaan bus dengan para korban pemilik kendaraan, polisi tidak ikut ganti rugi, nanti di pengadilan, kami tidak ada wewenang di material, posisi kami di sini mengakkan aturan siapa yang salah dan benar atas insiden ini,” jelasnya.
Kombes Pol Prianto juga memastikan bahwa terdapat satu korban meninggal dunia atas nama Wayan Wandani yang merupakan seorang pejalan kaki.
“Benar satu orang meninggal dunia, masyarakat pejalan kaki, pada saat kejadian korban berjalan bersama anaknya, saat bus datang dari arah utara dia selamatkan anak dia dorong, namun korban tidak sempat menyelamatkan diri,” pungkasnya. (*).
Kumpulan Artikel Tabanan