Tabrakan Maut Baturiti

TABRAKAN Maut BATURITI, DESA Adat PACUNG Bakal Upacara LABUH GENTUH

Upacara Labuh Gentuh akan dilakukan usai tragedi tabrakan maut dan kecelakaan beruntun terjadi di Banjar Pacung, Baturiti, Tabanan.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Angga TB
Prosesi pemakaman jenazah mendiang Wayan Wandani di Setra Banjar Adat Pacung. 

Jro Made Armawan mengaku, bahwa terkait kecelakaan di wilayah tersebut.

Bahwa memang sudah sering terjadi.

Hal ini memang dipengaruhi dengan kecuraman, atau kemiringan jalan yang diperkirakan mencapai 55 derajat.

Jalannya pula menanjak dan menurun tajam.  

Ia menjelaskan, jalan di sebelah utara Desa Adat Pacung ini hanya terlihat landai. 

Padahal, ketika dipahami, bahaya jalan ini.

Maka sopir-sopir khususnya kendaraan besar, seperti bus pariwisata tidak akan sembarangan dalam mengemudikan kendaraan.

“Kejadian kecelakaan beruntun ini memakan satu korban.

Yang masih keluarga kami, Ni Wayan Wandani.

Dan memang jalan di sini curam.

Jadi perlu kehati-hatian dan semoga jadi pelajaran untuk sopir-sopir lainnya agar lebih berhati-hati,” bebernya.

Peti jenazah Wayan Wandani korban kecelakaan maut di Baturiti.
Peti jenazah Wayan Wandani korban kecelakaan maut di Baturiti. (Angga)

Terkait kelanjutan kasus ini, Kasatlantas Polres Tabanan, AKP Kanisius Pranata, akhirnya menetapkan sang sopir bus pariwisata sebagai tersangka. 

Agus Supriyanto asal Sidoarjo, Jawa Timur akhirnya menjadi tersangka. 

Ia pun mengaku tidak sengaja melakukan hal ini, dan ia sudah memeriksa kondisi bus pariwisata sebelum turun. 

Polres Tabanan juga akan mencari dan meminta pertanggungjawaban perusahaan bus pariwisata ini. 

Hari ini jenazah mendiang Wayan Wandani dimakamkan di Setra Desa Adat Pacung

Semoga amal ibadah mendiang diterima disisiNya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved