Tips Kesehatan

PENTING! Ini 7 Cara Mencegah Kanker Serviks, Termasuk Vaksinasi HPV hingga Tidak Merokok

Beberapa cara pencegahan kanker serviks. Tidak merokok mengurangi risiko terkena kanker serviks, meskipun merokok tidak terkait dengan infeksi HPV.

PIXABAY
Ilustrasi gejala kanker serviks - PENTING! Ini 7 Cara Mencegah Kanker Serviks, Termasuk Vaksinasi HPV hingga Tidak Merokok 

Penting untuk fokus mendapatkan antioksidan dari makanan utuh dari pada suplemen.

Uji klinis telah menemukan bahwa suplemen antioksidan sering kali tidak banyak berpengaruh pada risiko atau kematian kanker, dan beberapa bahkan dapat meningkatkan risiko kanker.

Riset 2020 mencatat bahwa Anda juga perlu mengkonsumsi makanan rendah indeks glikemik (GI) karena dapat berperan dalam mencegah kanker serviks.

Makanan dengan GI rendah adalah makanan yang dicerna oleh tubuh secara perlahan, sehingga tidak menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis.

Contohnya, makan buah utuh, buah kering, kacang-kacangan, roti dengan selai kacang, minyak sayur atau kacang-kacangan.

Sementara menurut studi 2021, makanan yang memicu inflamasi tinggi perlu Anda hindari, seperti lemak jenuh dan gula.

Sebab, makanan itu dapat meningkatkan bakterial vaginosis, yang memiliki hubungan dengan peningkatan risiko kanker serviks.

5. Penggunaan IUD

Mengutip Verywell Health, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) adalah metode pengendalian kelahiran yang ditempatkan di dalam rahim oleh penyedia layanan kesehatan.

Posisi perangkat mencegah kehamilan dan IUD mungkin juga mengandung obat spermisida.

Sebuah analisis sistemik dari 16 studi penelitian termasuk 12.482 wanita menyimpulkan bahwa kanker serviks sepertiga lebih jarang terjadi pada wanita yang menggunakan IUD.

Belum sepenuhnya jelas mengapa efek ini terjadi, tetapi diyakini terkait dengan respons sistem kekebalan terhadap IUD.

6. Vaksinasi HPV

Mengutip Verywell Health, vaksinasi HPV dapat sangat mengurangi risiko dan menjadi cara pencegahan kanker serviks.

Ada sejumlah jenis virus HPV yang berbeda dan vaksinasi menargetkan mereka yang memiliki risiko terbesar terhadap kanker serviks. Infeksi HPV 16 dan 18 mewakili sekitar 70 persen dari semua kasus kanker serviks, serta tingginya tingkat kanker dubur, penis, dan kepala dan leher.

Sedangkan, 20 persen kasus kanker serviks lainnya terkait dengan HPV 31, 33, 34, 45, 52, dan 58.

Virus HPV tambahan yang terkait dengan kanker serviks termasuk HPV 35, 39, 51, 56, 59, 66, dan 68.

Strain HPV risiko rendah, yaitu 6 dan 11 biasanya tidak menyebabkan kanker, tetapi dapat menyebabkan perkembangan kutil kelamin.

Mengutip Medical News Today, vaksinasi HPV direkomendasikan kepada semua orang di bawah usia 26 tahun, terutama pra remaja berusia 11-12 tahun.

Mereka mungkin akan diberikan 2-3 dosis, tergantung usia mereka.

Meskipun dokter biasanya tidak merekomendasikan vaksin untuk mereka yang berusia lebih dari 26 tahun, beberapa orang berusia 27-45 tahun dapat memilih untuk mendapatkan vaksin setelah berkonsultasi dengan dokter.

7. Pemeriksaan rutin

Mengutip Verywell Health, melakukan pemeriksaan rutin dengan ahlinya adalah cara pencegahan kanker serviks yang penting, bahkan jika Anda tidak memiliki gejala.

Gejala umum dari kanker serviks yang sering disepelekan, seperti gatal, pendarahan, atau ketidaknyamanan di area vagina.

Padahal, itu dapat menjadi tanda awal HPV, kanker serviks, atau penyakit menular seksual lainnya.

Pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk mencegah kanker serviks adalah:

-Pap smear

Pap smear adalah tes skrining yang dapat mendeteksi sebagian besar perubahan serviks yang terkait dengan perkembangan kanker, memungkinkan pengobatan lebih dini ketika tingkat keberhasilan lebih tinggi.

Mengutip Medical News Today, seorang profesional kesehatan akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melebarkan vagina dan kemudian menggunakan swab untuk mengambil sampel dari serviks.

Mereka akan mengirim sel ke laboratorium untuk dianalisis.

-Tes HPV

Tes HPV primer adalah tes yang memeriksa secara khusus untuk jenis HPV risiko tinggi yang terkait dengan kanker serviks.

Mengutip Medical News Today, tes HPV dapat mengungkapkan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Tes ini memberi dokter kesempatan untuk mengatasi sel abnormal sebelum berkembang lebih lanjut.

Menurut pedoman pada 2020, tes HPV saja atau kombinasi tes HPV dan Pap smear direkomendasikan setiap 5 tahun dimulai pada usia 25 tahun dan berlanjut hingga usia 65 tahun (selama Anda tidak memiliki kelainan hasil).

Jika Anda tinggal di daerah di mana tes HPV tidak tersedia, tes Pap setiap 3 tahun merupakan alternatif.

Tes yang lebih sering atau lebih awal mungkin direkomendasikan, jika Anda memiliki tes skrining yang tidak normal atau memiliki kondisi medis yang menempatkan Anda pada risiko kanker serviks lebih tinggi.

Jika skrining mulai dilakukan pada mereka yang berusia di bawah 25 tahun, perawatan bisa lebih optimal dan efek samping yang tidak perlu.

Jika tes HPV Anda positif atau jika Pap smear Anda menunjukkan bukti displasia, penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan pengujian lebih lanjut.

Kumpulan Artikel Tips Kesehatan

Artikel ini telah tayang di https://health.kompas.com/read/2022/06/21/140000168/7-cara-pencegahan-kanker-serviks-yang-penting-diketahui?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved