Berita Tabanan

265 Lulusan SD Tak Bisa Masuk Sistem PPDB di Tabanan, Ini Alasannya

265 orang siswa lulusan SD yang akan masuk ke SMP di Kabupaten Tabanan tertahan sementara waktu ini.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
(TB/Ardhiangga Ismayana).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ngurah Darma Utama saat ditemui di ruangannya, Rabu 29 Juni 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- 265 orang siswa lulusan SD yang akan masuk ke SMP di Kabupaten Tabanan tertahan sementara waktu ini.

Hal itu dikarenakan, ratusan siswa tidak masuk dalam Kartu Keluarga (KK) Kabupaten Tabanan, namun tinggal di Tabanan.

Untuk itu, sebanyak 265 siswa ini masih menunggu terdistribusinya siswa-siswa yang merupakan warga Tabanan untuk masuk ke jalur-jalur PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) pada jalur zonasi.

Baru setelah itu, Dinas Pendidikan akan menempatkan para siswa itu ke sekolah yang masih memiliki kuota rombongan belajar (rombel).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ngurah Darma Utama saat ditemui di ruangannya, Rabu 29 Juni 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ngurah Darma Utama saat ditemui di ruangannya, Rabu 29 Juni 2022. ((TB/Ardhiangga Ismayana).)

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan I Gusti Putu Ngurah Darma Utama mengatakan, bahwa memang yang menjadi kesulitan bagi pihaknya ialah terdapat 265 anak yang KK nya dari luar tabanan, namun tinggal di tabanan. Selain kuotanya cukup besar, juga ratusan siswa itu tinggal di satu Kecamatan yakni di Tabanan atau wilayah kota. Namun, nantinya pihaknya akan menempatkan keseluruhan siswa itu pada zona terdekat yang ada kelowongan atau kekosongan rombel.

“Hampir seluruhnya ada di Kecamatan Tabanan. Jadi nanti kami tempatkan sesuai jalur zonasi, dan masih ada kekosongan,” ucapnya, Rabu 29 Juni 2022.

Baca juga: PPDB 2022, 909 Lebih Kursi SMP Tabanan Kosong

Menurut dia, 265 siswa lulusan SD itu sudah memiliki alamat tinggal sementara. Dan merupakan siswa lulusan SD di Tabanan.

Dan kondisi saat ini, untuk daya tampung secara keseluruhan memang mencukupi. Bahkan, tersisa lebih untuk kuota SMP di Tabanan bagi siswa lulusan SD.

“Untuk saat ini sudah kami data semua dan sudah diarahkan ke SMP yang terdekat. Tapi, nantinya mereka menunggu untuk pengumuman dari jalur zonasi siswa yang merupakan KK Tabanan, baru mereka bisa diterima. Paling tidak mereka menunggu seusai pendaftaran ulang, baru nanti akan ketahuan sekolah mana yang kosong maka akan dimasukkan ke situ,” jelasnya.

Ngurah Darma menegaskan, 265 siswa yang masih tertahan itu, juga menjawab kekisruhan yang sempat terjadi.

Atau menjawab dari persoalan siswa yang tidak bisa menginput data untuk masuk dalam sistem di aplikasi “PPDB Tabanan Era Baru”.

Persoalan tidak bisa masuk ke sistem itu adalah mereka siswa yang tidak ber KK Tabanan, namun tinggal di Tabanan.

“Pola zonasinya nanti, ketika tidak masuk di zonasi satu sekolah, akan ditempatkan di sekolah lainnya yang masih dalam zonasi terdekat. Misalnya zonasi sekolah satu tidak masuk, maka ke sekolah dua, tidak masuk maka ke sekolah tiga yang terdekat,” bebernya.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya menjamin 265 siswa itu mendapat kuota untuk masuk pada SMP di Tabanan, hanya saja nantinya perlu menyesuaikan.

Selain itu, nantinya juga, dari setiap jalur yang dibuka, baik afirmasi, prestasi dan perpindahan orangtua masih ada kuota yang tidak terisi atau sisa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved