Berita Gianyar
Bungkusan Berisi Ketu Sulinggih Jatuh di Jalan, Kini Disimpan di Polsek Blahbatuh
Sebuah kejadian tak terduga terjadi di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali. Di mana sebuah ketu atau sejenis topi sakral yang biasanya digunakan
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sebuah kejadian tak terduga terjadi di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.
Di mana sebuah ketu atau sejenis topi sakral yang biasanya digunakan orang suci (sulinggih), ditemukan di jalan wilayah Banjar Kebon, Desa Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Rabu 29 Juni 2022 sore.
Saat ditemukan, ketu masih bungkus kain putih.
Hal ini cukup aneh sebab biasanya ketu disimpan sangat apik.
Baca juga: Dua Pria di Gianyar Gasak Barang-Barang di Sebuah Villa, Kerugian Hingga 30 Juta
Bahkan saat dibawa saat memimpin upacara, ketu akan dijinjing di atas kepala dengan sangat hati-hati dalam menuju bale pemujaan.
Ketika di dalam mobil saat menuju ke tempat upacara atau balik ke griya, ketu akan dipangku oleh krama dengan sangat hati-hati.
Sebab ketu merupakan simbol kesucian.
Lalu, kenapa ketu tersebut bisa jatuh di jalan, hal ini belum diketahui.
Sebab sejak dititip di Polsek Blahbatuh, belum ada pihak yang mengaku sebagai pemilik ketu.
Baca juga: Ayah Tiri Bejat Diringkus Polres Gianyar, Setubuhi Anak Tiri Sejak Usia 7 Tahun
Eka Putra selaku penemu ketu yang jatuh di jalan tersebut menjelaskan, ketu tersebut ditemukan tergeletak di depan rumahnya.
Saat itu, ketu tersebut masih terbungkus kain sebagai layaknya sebuah ketu usai digunakan oleh sulinggih.
Dari kondisi kain, diduga itu buka ketu baru.
Pihaknya yang mengetahui bahwa benda tersebut adalah benda sakral, menaruhnya dengan sangat apik di rumahnya.
Agar tak terjadi hal yang tak diinginkan, kini ketu telah dibawa ke Polsek Blahbatuh.
Iapun telah membuat pengumuman di media sosial atas temuan tersebut.
Baca juga: AFC Cup, Ribuan Suporter Dukung Langsung Bali United Saat Melawan Kedah FC di Stadion Dipta Gianyar