Berita Gianyar
Ketu Peranda di Blahbatuh Digondol Maling, Polsek Blahbatuh Turun Tangan
Ketu pedanda di Griya Sanding, Banjar Bona Kelod, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar dicuri. Kejadian tersebut diketahui pada Kamis 23 Juni 2022
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ketu pedanda di Griya Sanding, Banjar Bona Kelod, Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar dicuri. Kejadian tersebut diketahui pada Kamis 23 Juni 2022 lalu.
Pencurian dilakukan dengan mencongkel paksa pintu tempat penyimpanan ketu.
Ketu merupakan benda sejenis topi yang digunakan orang suci Hindu di Bali saat memimpin upacara keagamaan.

Kanit Reskrim Polsek Blahbatuh, AKP I Made Gede Sudarta, Selasa 5 Juli 2022 mengatakan, kejadian tersebut diketahui sekitar pukul 16.00 Wita.
Dimana hal tersebut terjadi saat Ida Bagus Krisnanda Bala Rama (17) nyurud wastra atau melepaskan hiasan pelinggih di merajan (tempat suci) griya.
Saat akan menaruh wastra (hiasan pelinggih), yang bersangkutan melihat pintu gedong penyimpenan atau tempat penyimpanan benda suci dalam keadaan rusak, seperti bekas dicongkel.
Melihat hal tersebut, yang bersangkutan lantas memberitahu orangtuanya. Setelah diperiksa, ternyata sejumlah barang penting telah raib.
"Setelah dicek ternyata barang du gedong penyimpenan berserakan dan beberapa pintu almari terbuka," ujar AKP Sudarta atas seizin Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Ketut Suharto Giri.
Adapun benda yang hilang, di antaranya, sebuah ketu pedanda berisi asesoris emas dan pertama. Serta, satu set asesoris pada kalung genitri dari emas.
Total kerugian mencapau Rp 90 juta.
"Saat mendapatkan laporan, kami langsung melakukan olah TKP. Dari bekas-bekas di TKP, pencurian ini dilakukan dengan mencongkel pintu. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan atas kasus ini," ujarnya.
Pihak korban, Ida Ayu Eka menjelaskan bahwa ketu yang hilang tersebut, disimpan pihak keluarga lantaran Ida Peranda telah lebar (wafat) pada 12 Mei 2022 ini.
Diapun juga mengatakan bahwa pencurian tersebut dilakukan dengan mencongkel pintu. “Griya tyang dicongkel maling tanggal 23 Juni. Ketu dan genitri hilang.
Dulu Ratu (Ida Peranda) beli sekitar Rp 90 juta,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya pun masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian. Ia berharap agar pelaku ditangkap, agar tidak ada lagi kasus serupa.
"Pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan, kami masih menunggu hasilnya," ujarnya. (*)