Berita Denpasar
Kisah DEWA PARTA, 15 Tahun Jualan Suvenir di Hotel Griya Santrian Sanur Sempat Terdampak Pandemi
Dewa Parta 43 tahun, duduk di atas sebidang tikar di pojok tenggara ruang pameran Hotel Griya Santrian Sanur, Denpasar, Kamis, 14 Juli 2022.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Berbagai jenis suvenir dari kayu dan batok kelapa, ia jual mulai dari bentuk gajah, budha, jerapah, lukisan di atas batok kelapa, ayam dan sebagainya.
Ada yang dibuat sendiri, ada juga yang mengambil dari temannya.
Suvenir ini dijual dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu.
Di sela-sela berjualan, dirinya juga membawa alat pahat.
“Sambil nunggu saya buat suvenir, sehari biasanya langsung jadi,” katanya.
Dalam sehari jika sedang ramai, ia bisa mendapat Rp 500 ribu.
Namun kadang pernah hingga tiga hari ia tak dapat berjualan.
“Kalau sebulan ya dapat Rp 4 jutaan,” katanya.

Ada satu patung yang selalu dibawanya namun tak dijual.
Patung itu berbentuk barong dan sudah ditawar Rp 30 juta.
“Ini punya nilai histori.
Pemberian dari teman saya, sekarang sudah meninggal.
Dulu sebelum meninggal dia berpesan agar tidak dijual.
Tapi tetap saya bawa,” katanya.
Namun saat pandemi Covid-19, dirinya tak berjualan selama 2,5 tahun.
Baru sejak 4 bulan lalu ia mulai berjualan lagi.
“Selama tak berjualan saya di rumah buat papan nama dari kayu dan buat souvenir untuk stok,” katanya. (*)