Berita Denpasar

Raih Predikat Cumlaude, I Ketut Jaman Sajikan Disertasi Tentang ini, Perpaduan Akademisi & Praktisi

Anggota Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Jaman, SS., M.Si., berhasil mempertahankan disertasi berjudul ‘Disharmoni Sinergi

Editor: Marianus Seran
Istimewa
Anggota Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Jaman, SS., M.Si., berhasil mempertahankan disertasi berjudul ‘Disharmoni Sinergitas Desa Adat, Pemerintah Daerah Dan Usaha Jasa Perjalanan Wisata Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Tirta Empul Di Desa Adat Manukaya Let, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar’, dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. 

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan dalam bidang pariwisata budaya dan menjadi salah satu sumber pengetahuan di bidang lain seperti: Perluasan ideologi kapitalisme global yang mengakibatkan terjadinya hegemoni terhadap desa adat dalam pengelolaan daya tarik wisata; Implementasi manajemen usaha pariwisata dalam pengelolaan daya tarik wisata berupa situs dan peninggalan purbakala; Implikasi sinergitas desa adat dengan pemerintah daerah dan usaha jasa perjalan wisata dalam pembangunan pariwisata budaya.

Selain itu, secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan kepada masyarakat pelaku budaya Bali, khususnya desa adat, dalam mengambil kebijakan dalam pengembagan pariwisata budaya di tengah desakan budaya global seperti ideologi pasar.

Dapat memotivasi desa adat yang lain di Bali untuk mengintensifkan modal budayanya sebagai dasar pengembangan pariwisata tanpa kehilangan aspek kebudayaan yang bersifat produktif yakni budaya sebagai referensi nilai dalam kehidupan sehari-hari sehingga terjamin tetap terjaganya identitas kearifan lokal.

Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah, khususnya perangkat daerah yang terkait dengan kepariwisataan, kebudayaan, dan 4 pemajuan desa adat, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi agar dalam mengambil kebijakan tidak terperangkap pada ideologi kapitalisme (ideologi pasar).

Dapat menggugah kesadaran para pelaku industri pariwisata, khususnya usaha jasa perjalanan wisata, untuk meningkatkan kontribusinya kepada desa adat di Bali sebagai wujud implementasi pengembangan pariwisata budaya berbasis masyarakat dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan, di mana pelaku pariwisata tidak memarginalkan desa adat sehingga tercipta hubungan timbal balik yang selaras antara pariwisata dengan kebudayaan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved