67.558 Wisatawan Kunjungi DTW Ulun Danu Beratan Segini Harga Tiket Masuknya

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- 67.558 wisatawan baik domestik atau asing mengunjungi DTW (Daerah Tujuan Wisata) Ulun Danu Beratan mulai dari Januari hingga Juni 2022 lalu.

Dan pada Juli ini rata-rata seribu lebih orang perhari mengunjungi tempat wisata andalan kabupaten Tabanan tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Humas DTW Ulun Danu Beratan, I Made Sukarata, Sabtu 16 Juli 2022.

Sukarata mengatakan, bahwa peningkatan wisatawan masuk ke Ulun Danu Beratan sendiri mulai pada Mei 2022 lalu.

Dimana kunjungan wisatawan domestik (Wisdom) mencapai 500 orang.

Baca juga: PERTANDA BURKU! Arti Mimpi Dikejar Anjing: Ketakutan Karena Terlalu Percaya Orang Lain

Kemudian, untuk wisatawan mancanegara (Wisman) mencapai 200-an setiap harinya.

Nah pada Juni hingga Juli saat ini, untuk Wisman sudah mencapai 550 orang, sedangkan untuk Wisdom bisa tiga kali lipatnya 1500-an lebih setiap hari.

“Sekarang untuk domestik ada penurunan, karena bukan liburan sekolah. Sekarang asing yang mendominasi,” ucapnya.

Sukarata menjelaskan, bahwa prediksi peak season untuk kunjungan wisatawan biasa terjadi pada bulan Agustus hingga September untuk Wisman.

Sedangkan untuk Wisdom diprediksi akan memadati pada lahir Desember atau saat Natal 2022 mendatang. Untuk Wisman memang biasanya mengisi karena di Eropa atau Australia sedang musim winter atau dingin/salju. 

“Kalau domestik pada Natal dan tahun Baru atau akhir Desember.

Kemungkinan saat musim dingin atau sedang liburan, makanya sekarang banyak turis asing dan juga adanya pelonggaran dari pemerintah makanya terus ada peningkatan dari wisman,” ungkapnya.

Baca juga: Ketua Bawaslu Bangli Harapkan Suport Sosialisasikan Informasi Pemilu 2024

Sukarata mengaku, bahwa saat ini, untuk kunjungan pada Sabtu 16 Juli mencapai 3 ribu lebih. Sebab, juga seiring dengan Upacara Nyegara Gunung, yang diperingati bisa setiap hari atau tidak menentu.

Karena Pura Ulun Danu Beratan memang untuk, seluruh Umat Hindu Bali, yang hendak menggelar penyucian di tempat tersebut.

“Kalau nyegara Gunung, selalu menjadi prioritas kami, karena memang pura ini adalah ditujukan untuk umat Hindu dan menjadi daya tarik tersendiri bagi turis domestik atau asing. Ini tadi ada delapan kelompok, satu kelompok ada 400-an orang, jadi 3000 lebih,” jelasnya.