Berita Buleleng
Peternak di Buleleng Tolak Sapinya Dipotong Bersayarat, Mulai Sehat Setelah Diberi Antibiotik
Peternak sapi di Buleleng tolak hewan ternaknya dipotong bersyarat, sapi sembuh karena diberikan suntikan antibiotik hingga ramuan tradisional
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sementara Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, dari seluruh sapi yang terindikasi PMK di Bali, hanya di Buleleng lah yang hingga saat ini belum dipotong bersyarat.
Total sapi yang sejatinya harus dipotong bersyarat sebanyak 240 ekor, tersebar di Desa Pejarakan, Sumberkima, Tinga-Tinga, Pengulon dan Gerokgak.
Suyasa pun menyebut, kebijakan potong bersyarat ini harus diikuti oleh pihaknya, sebab menjadi arahan Kementerian Pertanian RI.
Mengingat para petani menolak kebijakan tersebut, Suyasa mengaku telah melaporkannya ke pemerintah pusat.
Bahkan, berdasarkan hasil vidcon dengan pemerintah pusat, kata Suyasa, peternak yang sapinya terserang PMK rencananya akan diberikan bantuan.
Namun rencana pemberian bantuan itu baru disampaikan secara lisan.
Sebelum ada rencana dari pemerintah pusat, Pemkab Buleleng pun sejatinya telah menyusun skema pemberian bantuan hibah lewat APBD Buleleng 2022.
Di mana, dari skema itu apabila ada petani yang bersedia sapinya dipotong bersyarat, maka Pemkab akan memberikan bantuan hibah bibit sapi sebagai pengganti.
"Vidcon dengan pusat yang dilaksanakan kemarin dengan hari ini, nilai bantuannya masih berbeda-beda. Jadi belum pasti berapa. Harusnya ada kepastian angka, sehingga bisa membujuk peternak untuk pemotongan bersyarat. Arahan pusat seharusnya 240 sapi itu habis dipotong bersyarat. Jadi memang harus ada skema yang diperhitungkan oleh Satgas agar peternak tidak dirugikan," terangnya.(*).

Kumpulan Artikel Buleleng