Berita Nasional
MERINDING! Malam Satu Suro, Simak Makna dan Pantangannya
Dalam kepercayaan Kejawen, bulan suro memang dianggap istimewa. Penganut Kejawen percaya bulan suro merupakan bulan kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa
TRIBUN-BALI.COM - Tribunners, hari ini adalah malam satu suro, yang menjadi hari keramat dan sakral dalam tradisi Jawa.
Menurut Maolan, seorang keturunan Jawa, malam satu suro adalah hari keramat.
"Banyak kejadian gaib, dan orang Jawa meyakini bahwa malam ini adalah malam berkah," sebut pria asli Malang ini, kepada Tribun Bali, 29 Juli 2022.
Namun ada pula pantangan yang harus dijaga pada malam satu suro ini.
Salah satunya tidak boleh melangsungkan upacara pernikahan.
"Jangan menikah itu dilarang pada malam satu suro," sebutnya.
Maolan mengatakan, biasanya orang Jawa akan ke kolam pemandian, seperti di Jolotundo untuk mencari berkah.
Paranormal juga konon ke Gunung Lawu, kata dia, untuk mencari berkah pula.
Namun tentu semuanya harus berdasarkan kepada keyakinan kepada Tuhan.
Bukan hal sesat yang bisa berbahaya pada diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: SAKRAL! Kisah Sesuhunan Krama Sidan Gianyar Sempat Dipralina Kini Telah Kembali
Baca juga: SAKRAL! Tarian Sanghyang Jaran Pura Puseh Sari Banjarangkan, Penari Injak Bara Api

Dilansir dari Tribunnews, malam satu suro memang sakral dalam tradisi Jawa.
Istilah Suro adalah penyebutan yang berasal dari 'Asyura (bahasa Arab) yang berarti kesepuluh.
Suro kemudian menjadi bulan permulaan hitungan dalam takwim Jawa.
Sementara Suro dipahami oleh masyarakat Islam sebagai bulan Muharram.
Bagi umat Islam, bulan Muharram termasuk salah satu bulan suci, di mana oleh Rasulullah, umat Islam diperintahkan untuk berintrospeksi diri (muhasabah), baik untuk tahun yang telah lewat maupun tahun yang akan datang.