Berita Bali
VIRAL Antrean Bandara Ngurah Rai, Kakanwil Kemenkumham Tegaskan Tidak Ada Antrean Imigrasi
Viral pemberitaan antrean imigrasi di Bandara Ngurah Rai, Bali, ramai diperbincangkan media sosial. Kakanwil Kemenkumham Bali, itu tidak benar.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Viral pemberitaan, adanya antrean imigrasi di Bandara Ngurah Rai, Bali, ramai diperbincangkan di media sosial.
Namun Kakanwil Kemenkumham Bali, memastikan itu tidak ada.
Sebelumnya, Wayan Puspanegara, selaku Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB), menyayangkan kabar ini.
Kabar keluhan wisman, saat kedatangan di Bandara Ngurah Rai Bali, yang disebutkan media asing dengan antrean terlalu lama di imigrasi.
Bahkan antrean itu konon sampai 5 jam, padahal wisman sedang mengalami jetlag pasca penerbangan jauh.
Kemudian wisman ini dikabarkan komplain, dan akhirnya diberitakan media asing.
Viral pemberitaan itu, tentu mencoreng nama Bali yang sedang bangkit pelan-pelan pasca dihantam pandemi Covid-19.
Baca juga: PERBEKEL Desa Catur Ditahan Polres Bangli, Diduga Terlibat Penipuan dan Penggelapan
Baca juga: Hati-hati Komplotan Penipuan Berkedok Wartawan, Modusnya Konfirmasi Tapi Ujungnya Memeras Uang

"Tentu saja pemberitaan ini menampar wajah Bali, kesan pertama saat tiba di Bali.
Tidak berbanding lurus dengan upaya menuju kebangkitan pariwisata Bali saat ini, meski masih di tengah pandemi Covid-19 level 1.
Kami berharap wisman yang datang mendapatkan pelayanan yang nyaman, mudah, cepat dan efisien.
Sebab memang tujuan berwisata, adalah untuk refreshing, kebahagian, kesenangan, dan kenyamanan," tegas mantan anggota DPRD Badung ini.
Puspanegara berharap, berita itu tidak benar, apalagi digambarkan antrean imigrasi mengular dan membuat wisman tidak nyaman.
"Situasi ini harusnya tidak terjadi, jika pihak pengelola bandara, keimigrasian, dan pihak terkait lainya di Bandara Ngurah Rai harus memiliki visi yang sama dengan tujuan pembangunan Bali," sebutnya.
Apalagi Bali 54 persen, perekonomiannya tergantung dari sektor pariwisata.
Praktisi pariwisata ini, mengatakan bahwa pariwisata identik dengan keramahan, kemudahan, kenyamanan dan efisien.