Polisi Tembak Polisi

Pengacara Brigadir J Ragukan Rekaman CCTV Diungkap Komnas Ham, Kamaruddin: Elektronik Rawan Diedit

Pengacara Keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak meminta Komnas HAM untuk menguji terlebih dahulu jika mendapatkan bukti elektronik.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Kolase TribunTimur.com
Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya Putri Candrawathi dan Kamaruudin pengacara keluarga Brigadir J (kanan). Kamaruddin ragukan rekaman CCTV yang diungkap oleh Komnas HAM 

TRIBUN-BALI.COMPengacara Brigadir J Ragukan Rekaman CCTV Diungkap Komnas Ham, Kamaruddin: Elektronik Rawan Diedit

Pengacara Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak meminta Komnas HAM untuk menguji terlebih dahulu jika mendapatkan bukti elektronik.

Selain itu, Kamaruddin pun turut meragukan rekaman CCTV yang beberapa terakhir diungkapkan ke publik.

Adapun Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas keluarga Kadiv Propam (Nonaktif) Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir J sebelum meninggal.

“Saya sudah katakan Komnas HAM itu kalau dapat bukti elektronik diuji dulu. Karena namanya berbau elektronik itu bisa Ori (orisinil) bisa editan juga.

Kamarudin pun melanjutkan jika barang bukti yang berunsur elektronik bisa diedit terlebih dahulu.

"Karena namanya berbau elektronik itu bisa Ori (orisinil) bisa editan juga. Elektronik itu rawan diedit, maka harus diuji ahli forensik," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa 2 Agustus 2022 malam.

Kamaruddin menjelaskan bukti elektronik harus melalui proses uji forensik agar hasilnya bisa dipastikan orisinil atau editan.

Baca juga: Komnas Ham Sebut Istri Irjen Ferdy Sambo Saksi Penting Terungkapnya Kematian Misterius Brigadir J

"Kalau belum diuji bisa saja itu editan. Bisa saja CCTV yang lalu dibuat seolah-olah pada hari itu," ungkapnya.

Komnas Ham Perlihatkan Rekaman CCTV Seputar Kronologi Terjadinya Insiden Polisi Tembak Polisi

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik membeberkan rekaman CCTV terkait kronologi sebelum terjadinya baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Damanik mengawali rekaman CCTV yang dilihat oleh pihaknya memperlihatkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi berangkat dari Magelang bersama rombongan pada 10.00 WIB.

Kemudian Putri Chandrawati bersama rombongannya tiba di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada pukul 15.40 WIB.

Hanya saja, kata Damanik, Irjen Ferdy Sambo terlebih dahulu sampai ke kediaman pribadinya pada pukul 15.29 WIB dari Yogyakarta di mana menggunakan pesawat terbang sebelumnya untuk menuju Jakarta.

"Bu Sambo ini dari Magelang, dua mobil, satu mobil dikawal Patwal berangkat jam 10-an kemudian tiba di rumah pribadi Jalan Saguling persisnya 15.40 WIB."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved