Berita Negara
Dua Ekor Sapi Warga Sawe Mati, Petugas Tegaskan Bukan PMK, Tapi Karena Ini
Dua ekor sapi milik warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana dilaporkan mati, Senin 15 Agustus 2022 malam
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
TRIBUN BALI.COM, NEGARA - Dua ekor sapi milik warga Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana dilaporkan mati, Senin 15 Agustus 2022 malam.
Setelah dinyatakan mati, sapi tersebut kemudian dikubur oleh warga setempat.
Anehnya, kematian sapi warga tersebut terjadi di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di Bali.
Namun, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana menegaskan bahwa sapi yang mati tidak terindikasi PMK, namun keracunan.
Baca juga: Eks Kadis Pariwisata Terima Remisi HUT RI, Tiga Warga Binaan Batal Bebas karena Belum Bayar Denda
Menurut informasi yang diperoleh,dua ekor sapi mati itu diketahui sekitar pukul 20.00 Wita atau pukul 8 malam.
Saat itu, warga mendapati sapinya mati di kandang. Dan setelah di cek, tidak ada indikasi PMK namun ditegaskan karena keracunan.
Pihak petugas dari kesehatan hewan pun telah melakukan pengecekan ke lokasi.
"Nggih, laporannya Senin malam kemarin. Kami juga langsung ikut mengecek ke lokasi.
Ada dua ekor sapi yang mati dan sudah dikubur langsung hari itu," kata Perbekel Batuagung, I Nyoman Sudarma saat dikonfirmasi, Rabu 17 Agustus 2022.
Dia melanjutkan, dari hasil pengecekan petugas, dua ekor sapi itu tidk terindikasi PMK.
Meskipun mengeluarkan busa pada mulutnya, hal itu disebutkn karena hewan ternak warga itu keracunan. Setelah diketahui mati, lantas sudah dikubur.
"Di wilayah kita (Batuagung) juga saat ini tengah gencar dilakukan vaksinasi PMK.
Baca juga: Rental Motor Bali, Murah Meriah Honda Scoopy Rp 50 Ribu Per 24 Jam, Siap Antar ke Tujuan
Harapannya agar di Batuagung bebas dari serangan virus PMK tersebut," harapnya.
Hal senada juga diungkapkan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, I Wayan Sutama.
Kasus kematian dua ekor sapi milik warga di Batuagung tersebut dipastikan karena keracunan. Sebab, dari hasil pemeriksaan tak ada ditemukan indikasi mengarah ke PMK.