Berita Nasional

ISAK TANGIS Ayah Mendiang Brigadir J Saat Wakili Wisuda, Sebut Tak Menyesal Anak Jadi Polisi

Wisuda Brigadir J, yang harusnya menjadi momen bahagia malah menjadi momen menyedihkan. Pada momen sakral itu, isak tangis ayah Brigadir J pecah.

ist
Wisuda Brigadir J, yang harusnya menjadi momen bahagia malah menjadi momen menyedihkan.  Pada momen sakral itu, isak tangis ayah Brigadir J pecah di depan panggung. 

TRIBUN-BALI.COM - Wisuda Brigadir J, yang harusnya menjadi momen bahagia malah menjadi momen menyedihkan. 

Pada momen sakral itu, isak tangis ayah Brigadir J pecah di depan panggung.

Tatkala lagu syahdu yang menceritakan seorang anak dinyanyikan di depan para wisudawan dan wisudawati.

Ayah mendiang Brigadir J benar-benar sesenggukan, dengan air mata mengalir tanpa henti. 

Terlihat betapa hancur hatinya, dan ia tahan selama ini agar tetap tegar di muka publik. 

Kini seolah mencair dan tidak bisa dibendung lagi. 

Baca juga: KISAH PILU Dibalik Keberanian Kuasa Hukum Brigadir J, Istri dan Anak Dibakar Hidup-hidup

Baca juga: RATUSAN MILIAR Uang di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Ini Presenter Kompas TV Aiman Witjaksono

Baca juga: PUTRI CANDRAWATHI Belum Jua Ditahan, Kuasa Hukum Sebut Kondisi Kesehatan Menurun

Wisuda Brigadir J, yang harusnya menjadi momen bahagia malah menjadi momen menyedihkan. 

Pada momen sakral itu, isak tangis ayah Brigadir J pecah di depan panggung.
Wisuda Brigadir J, yang harusnya menjadi momen bahagia malah menjadi momen menyedihkan.  Pada momen sakral itu, isak tangis ayah Brigadir J pecah di depan panggung. (ist)

Berkali-kali ia menghela nafas, namun air mata itu tidak mau berhenti turun.

Membasuh lukanya yang dalam, atas kepergian sang anak mendiang Brigadir J

Di mana hanya jasad dingin tak bernyawa, yang ia dan sang istri terima kala itu. 

Penuh dengan luka tembakan dan sayatan, mungkin masih jadi luka menganga dihatinya. 

Samuel Hutabarat, ayah mendiang Brigadir J mengaku tidak menyesal telah memasukkan anaknya ke institusi kepolisian.

Samuel Hutabarat tidak menyesal Brigadir J menjadi polisi, malah ia sangat bangga. 

Meski pada akhirnya, mendiang Brigadir J tewas di tangan seorang inspektur jenderal polisi, Irjen Ferdy Sambo

"(Ada) pertanyaan menyesal (atau tidak) anak jadi polisi, (justru) kami sangat cinta polisi.

Anak saya almarhum itu lulus murni tanpa uang," ujar Samuel Hutabarat usai menghadiri wisuda Brigadir J di Universitas Terbuka, Selasa (23/8/2022).

Selain Brigadir J, saudaranya Reza Hutabarat yang merupakan anak bungsu Samuel Hutabarat juga bertugas dan bekerja di kepolisian.

"Yang paling bungsu sekarang sudah tugas di Polda Jambi, itulah saking cintanya kami sama polisi, kami sangat mencintai polisi," kata Samuel Hutabarat.

Bagi Samuel Hutabarat, ada dua anaknya yang menjadi polisi merupakan sebuah anugerah terindah.

Sebab, kedua putranya masuk institusi kepolisian murni melalui usaha mereka.

Bagi Samuel Hutabarat, ada dua anaknya yang menjadi polisi merupakan sebuah anugerah terindah.

Sebab, kedua putranya masuk institusi kepolisian murni melalui usaha mereka.
Bagi Samuel Hutabarat, ada dua anaknya yang menjadi polisi merupakan sebuah anugerah terindah. Sebab, kedua putranya masuk institusi kepolisian murni melalui usaha mereka. (Tribun-Jambi)

"Anak saya (Reza) dengan almarhum (mendiang Brigadir J) sudah dua jadi polisi.

Semuanya ini berkat dari Tuhan, bukan karena kekuatan kami," ucap dia.

Samuel Hutabarat juga mengungkapkan dua cita-cita Brigadir J yang belum tercapai semasa hidup.

"Itulah yang belum tercapai, masuk perwira.

Dua hal yang belum tercapai, satu, dia belum dapat ijazah.

Kedua, dia rencana tahun depan mau menikah," ujar Samuel Hutabarat sambil menahan air matanya.

Sebagai orangtua, Samuel Hutabarat merasa sangat terharu dengan capaian sang anak selama ini.

Brigadir J berhasil menyelesaikan studinya, sambil bertugas di kepolisian.

Namun, Samuel Hutabarat tidak menyangka, hari ini ia harus mewakili anaknya dalam prosesi wisuda yang selama ini diperjuangkan sang anak.

Brigadir J diketahui lulus sebagai sarjana hukum Universitas Terbuka.

"Inilah kesedihan yang saya rasa secara pribadi, sesudah dia berjuang untuk mendapatkan sarjananya, sayalah yang menggantikan almarhum, sangat sedih," jelas Samuel Hutabarat.

Sebagai informasi, Brigadir J meninggal setelah ditembak di rumah dinas mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Ferdy Sambo pada awal Juli 2022.

Kini Polri telah menetapkan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebagai tersangka pembunuhan berencana atas mendiang Brigadir J

Mereka berdua bahkan terancam hukuman mati atas perbuatannya ini. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved