Bisnis
BBM Naik, Respon Ketua HIPMI BALI : Pariwisata Belum Pulih Jangan Sampai Inflasi dan Resesi
Ihwal kenaikan BBM, pada 3 September 2022 lalu menuai komentar beragam dari berbagai lapisan masyarakat. Termasuk Hipmi Bali. Simak penjelasannnya.
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Istimewa/Kompas
Ihwal kenaikan BBM, pada 3 September 2022 lalu menuai komentar beragam dari berbagai lapisan masyarakat.
Termasuk dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bali (Hipmi Bali), yang disampaikan ketuanya Agus Pande Widura (APW)
APW menyampaikan, dengan kenaikan BBM ini, tentu akan berdampak pada segala sektor, termasuk perusahaan dan bisnis.
Kita sih prediksikan keadaan akan kembali normal tahun 2025, inilah yang menjadi PR Pemerintah, bagaimana terus bisa menjaga kestabilan kondisi di tengah pandemi," tambah APW.
Untuk diketahui, harga BBM subsidi yaitu BBM Pertalite dan solar, mengalami kenaikan.
Solar, yang dulu dibanderol Rp 5.150 sekarang naik menjadi Rp 7.200 per liter.
BBM Pertalite, yang semula dijual Rp 7.650 kini menjadi Rp 10 ribu per liter.
Kenaikan juga terjadi pada BBM non-subsidi, Pertamax yang kini dijual Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500.(*)