Berita Internasional

DRAMA CINTA SEGITIGA Raja Charles, Lady Diana, dan Ratu Camila, Simak Kisahnya Berikut Ini

Raja Charles III yang kala itu masih pangeran, menolak untuk mengakhiri hubungan dengan Ratu Camila. Membuat Lady Diana sedih dan marah.

Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
kolase tribun news
Raja Charles III yang kala itu masih pangeran, menolak untuk mengakhiri hubungan dengan Ratu Camila. Dan pada pertengahan 90-an Raja Charles III dan Lady Diana resmi bercerai. Setelah wawancara Panorama dan kematian Lady Diana dalam kecelakaan maut di Paris. Ratu Camilla secara luas difitnah seolah-olah dia bertanggung jawab, atas putusnya pernikahan pangeran (Raja Charles III) dan kematian sang putri (Lady Diana). 

Hingga akhirnya mereka benar-benar berpisah, dan tragedi kecelakaan maut merenggut nyawa Lady Diana

Sepeninggal Lady Diana, Raja Charles III dan Ratu Camilla kembali bersama.

Walaupun sebenarnya mereka sudah bersama sebagai kekasih, pada tahun 1980 tatkala tahun sebelum pernikahannya dengan Lady Diana.

Kemudian dilanjutkan lagi pada pertengahan 80-an dan pada tahun 1992 perselingkuhan mereka menjadi konsumsi publik dengan publikasi yang disebut kaset Camillagate, diam-diam merekam percakapan intim antara mereka.

Raja Charles III yang kala itu masih pangeran, menolak untuk mengakhiri hubungan dengan Ratu Camila.

Dan pada pertengahan 90-an Raja Charles III dan Lady Diana resmi bercerai.

Setelah wawancara Panorama dan kematian Lady Diana dalam kecelakaan maut di Paris.

Ratu Camilla secara luas difitnah seolah-olah dia bertanggung jawab, atas putusnya pernikahan pangeran (Raja Charles III) dan kematian sang putri (Lady Diana).

Raja Charles III yang kala itu masih pangeran, menolak untuk mengakhiri hubungan dengan Ratu Camila.

Dan pada pertengahan 90-an Raja Charles III dan Lady Diana resmi bercerai.

Setelah wawancara Panorama dan kematian Lady Diana dalam kecelakaan maut di Paris.

Ratu Camilla secara luas difitnah seolah-olah dia bertanggung jawab, atas putusnya pernikahan pangeran (Raja Charles III) dan kematian sang putri (Lady Diana).
Raja Charles III yang kala itu masih pangeran, menolak untuk mengakhiri hubungan dengan Ratu Camila. Dan pada pertengahan 90-an Raja Charles III dan Lady Diana resmi bercerai. Setelah wawancara Panorama dan kematian Lady Diana dalam kecelakaan maut di Paris. Ratu Camilla secara luas difitnah seolah-olah dia bertanggung jawab, atas putusnya pernikahan pangeran (Raja Charles III) dan kematian sang putri (Lady Diana). (Getty)


Mereka terlihat bersama, bertemu di acara-acara dan secara bertahap Ratu Camilla mulai menemani Raja Charles III.

Dia diperkenalkan kepada Ratu Camila pada tahun 2000, dan terlihat di depan umum bersama raja selama perayaan Yobel emasnya pada tahun 2002.

Sebuah penilaian hati-hati dari sikap publik terus terjadi.

Akankah publik menerimanya, setelah apa yang terjadi pada Lady Diana? dan sikap publik bisa berubah.

Perceraian dan bahkan perzinahan tidak lagi menjadi hal yang tabu di depan umum, dan pada tahun 2005, ketika persiapan dibuat untuk pasangan itu untuk menikah, satu-satunya keberatan datang dari kelompok evangelikal konservatif.

Gereja Inggris tidak siap untuk menikahi pasangan itu secara langsung, tetapi uskup agung Canterbury saat itu, Rowan Williams, setuju untuk melakukan pemberkatan setelah pernikahan kantor pendaftaran di Windsor.

Pernikahan itu tampaknya sukses.

Itu telah membuat Raja Charles III tampak kurang tegang dan pemarah dan lebih banyak tersenyum di acara-acara publik, dan Ratu Camilla telah dianggap sebagai orang yang baik, ramah, dan mudah didekati.

Sekarang akhirnya dia akan menjadi apa yang selalu diharapkan dan direncanakan Raja Charles III sejak dahulu kala, menjadi permaisuri dan ratunya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved