Berita Buleleng

Kisah Tiga Lansia Tinggal di Bawah Jurang di Buleleng, Tubuh Tak Kuat tapi Dipaksakan

Kisah 3 lansia yang tinggal di bawah jurang di Buleleng, mengandalkan hasil hutan atau pisang yang ditanam untuk penuhi kebutuhan

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Ketut Sasih bersama saudaranya di Kecamatan Sukadada, Buleleng - Kisah Tiga Lansia Tinggal di Bawah Jurang di Buleleng, Tubuh Tak Kuat tapi Dipaksakan 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Tubuhnya sejatinya tak lagi kuat, untuk berjalan jauh.

Terlebih rumahnya berada di bawah jurang.

Medan yang harus dilalui cukup berat.

Namun Ketut Sasih (71) harus melawan kondisi tersebut, demi mendapatkan uang untuk membeli kebutuhan makan.

Baca juga: PILU, WS Nekat Akhiri Hidup, Dikenal Sosok Rajin dan Suka Membantu, Simak Kisah Semasa Hidupnya

Ketut Sasih merupakan warga asal Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Ia tinggal di bawah jurang.

Untuk menuju ke rumahnya, tidak ada akses untuk kendaraan.

Sehingga harus berjalan kaki selama 20 menit, menyusuri sawah dan hutan-hutan.

Rumah milik Ketut Sasih tampak seperti rumah tua.

Dindingnya terbuat dari tanah, atapnya dari seng yang berumur puluhan tahun.

Suasana rumahnya terlihat sangat asri dan bersih.

Ketut Sasih tinggal di rumah tersebut bersama dua kakaknya bernama Made Sari dan Made Ngurah.

Umur kedua kakaknya itu tak lagi diketahui oleh Ketut Sasih.

Yang pasti Made Sari merupakan anak ke-9, sementara Made Ngurah anak ke-13.

Sedangkan Ketut Sasih, anak paling bungsu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved