Berita Gianyar
Antrean di SPBU Jadi Pemandangan Tiap Hari di Gianyar, Warga Belum Mampu Beli Pertamax
"Sudah 30 menit mengantre. Saya berteduh di sini karena panas," ujar Ketut Lilik, seorang warga Blahbatuh yang sedang menunggu suaminya antre beli BBM
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Ni Ketut Lilik (50), seorang warga Blahbatuh, Gianyar, Bali sedang berteduh di bawah pohon perindang di SPBU kawasan By Pass Darma Giri, Desa Buruan, Blahbatuh, Selasa 27 September 2022 pukul 10.15 Wita.
Ia sedang menunggu suaminya yang tengah mengantre di kios pompa pengisian pertalite.
Lilik mengatakan, suaminya telah mengantre selama 30 menit.
"Sudah 30 menit mengantre. Saya berteduh di sini karena panas. Tadi sempat ke SPBU Belega, tapi tutup ya terpaksa mengantre di sini karena lebih dekat dari rumah. Di sini rencananya mau beli Rp30 ribu," ujarnya.
Baca juga: Kuras APBN, Mantan Anggota DPRD Gianyar Nilai Uang Pensiunan DPR Tidak Tepat
Saat Lilik mengantre, sejatinya kios pompa pengisian pertamax cukup sepi, sehingga ia tak seharusnya mengantre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 30 menit.
Terkait hal itu, perempuan yang berprofesi sebagai pedagang ini mengaku belum sanggup membeli pertamax.
"Duitnya gak sanggup. Soalnya kan harganya beda jauh. Kalau pertalite seharga Rp30 ribu kan dapat tiga liter, kalau pertamax cuma dapat dua liter," ujarnya.
Lilik menilai, kenaikan harga BBM sangat berdampak pada ekonomi keluarganya.
Baca juga: Anggota DPRD Gianyar Minta Bebaskan Tajen, Polda Bali akan Tetap Berantas Perjudian
Terlebih lagi kenaikan itu terjadi saat ekonomi belum pulih.
"Harapan saya sih harga BBM-nya diturunin lagi. Karena sekarang ekonomi sulit, belum dapat kerjaan yang bagus, kok naikin harga BBM. Masih corona kok naikin harga BBM?" ujarnya.
Pantauan Tribun Bali di lapangan, antrean pengisian BBM jenis pertalite hampir menjadi pemandangan setiap hari di Kabupaten Gianyar.
Sebab, SPBU yang memiliki stok pertalite hanya membuka satu kios pompa. Kondisi ini diperparah dengan sejumlah SPBU yang tutup.
Antrean pengisian pertalite ini juga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Hal tersebut terlihat Selasa pagi ini di SPBU Bedulu.
Baca juga: Tak Temukan Jalan Damai, Kasus Pencabutan Penjor Galungan Dilimpahkan ke Kejaksaan Gianyar
Sebab antrean ini sampai ke jalan raya. Dan, yang mengantre bukan hanya kendaraan roda dua, tetapi juga roda empat.
Seorang pemilik SPBU di Gianyar yang tak mau disebut identitasnya mengatakan, stok pertalite sebenarnya masih ada atau tidak langka.
Namun penjualannya setiap hari memang dibatasi, dengan tujuan pembagian itu merata didapatkan masyarakat.
Selain itu, kios pompa yang melayani pertalite hanya di pompa khusus sepeda motor.
"Pertalite tidak langka, tapi dibatasi, supaya pembagiannya merata," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar