Berita Klungkung
Pasar Ternak Buka, Peternak Nusa Penida Belum Kirim Sapi ke Bali Daratan, Biaya Testing jadi Bebani
Pasar Ternak Buka, Peternak Nusa Penida Belum Kirim Sapi ke Bali Daratan, Biaya Testing Bebani Peternak
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Harun Ar Rasyid
SEMARAPURA,TRIBUNBALI- Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan ketentuan tentang dibukanya kembali pasar hewan di Bali.
Namun aktivitas lalu-lintas ternak ternyata belum normal.
Beberapa ketentuan lalu-lintas ternak, dirasa memberatkan para peternak di Nusa Penida.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida menjelaskan, di Klungkung sampai saat ini memang belum ada pasar khusus hewan.
Biasanya para peternak mengirim ternak mereka ke pasar hewan di sejumlah daerah di Bali.

Persoalan muncul bagi peternak, khususnya sapi di Nusa Penida.
Ketika mereka harus mengirim ternak ke Bali daratan, harus ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
Misalnya ternak harus mendapatkan vaksinasi, dan kedua ada ketentuan testing untuk memastikan kondisi kesehatan ternak. Sementara testing ini ditanggung sendiri oleh peternak.
"Kalau rincianya, diperlukan testing. Artinya ternak diperiksa antibodinya di tempat asal. Ini yang cukup memberatkan bagi peternak, karena biaya ditanggung sendiri. Itu yang kami masih diskusikan dengan pihak provinsi," ujar Juanida, Minggu 27 September 2022.
Juanida masih menunggu hasil koordinasi, apakah memungkinkan pengiriman sapi dari Nusa Penida dapat dilakukan hanya dengan persyaratan sudah mendapatkan vaksinasi PMK.
Mengingat sampai saat ini, Nusa Penida merupakan wilayah nihil kasus PMK.
"Apakah memungkinkan hanya dengan persyaratan sudah vaksinasi PMK? karena Nusa Penida ini masih bersih dari PMK, dan populasi sapinya juga sudah vaksinasi. Apakah harus testing itu? karena biaya testing itu membebani peternak," jelasnya.
Menurut Junanida, untuk sekali testing pada ternak sapi memutuhkan biaya ratusan ribu. Pihaknya saat ini masih menunggu kebijakan dari Dinas Pertanian Provinsi Bali, apakah bisa ternak sapi di Nusa Lenida bisa dikirim ke Bali hanya dengan syarat terlah tervaksin.
"Nusa Penida kan belum pernah ada kasus (PMK), harusnya bersih. Saya pikir kalau dikirim dari daerah nihil kasus kan seharusnya aman. Memang secara formal itu (testing) perlu. Tapi apakah tidak bisa dibijaksanai? karena biaya testing ini membebani peternak," ungkapnya.
Pihaknya pun saat ini masih menunggu kebijakan dari pihak Provinsi Bali terkait hal tersebut.