Berita Buleleng
BAHAYA LONGSOR di Buleleng, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadim, mengatakan pihaknya telah memetakan daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana tanah longsor
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Musim penghujan telah memasuki beberapa wilayah, di Buleleng.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng pun, mulai melakukan sejumlah antisipasi dan kesiapsiagaan.
Khususnya terhadap dampak bencana alam, yang ditimbulkan dari musim penghujan ini.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadim, mengatakan pihaknya telah memetakan daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana tanah longsor maupun banjir.
Sehingga warga pun diharapkan selalu waspada pada bahaya longsor ini.
Baca juga: WASPADA Bencana Pohon Tumbang dan Tanah Longsor, Ini Imbauan BPBD Damkar Bangli
Baca juga: Candi Bentar NYARIS TERGERUS, Senderan Pura Manik Mas Klungkung Longsor

Di mana, untuk daerah berpotensi terjadi tanah longsor ialah Kecamatan Sukasada seperti di Desa Gitgit dan Wanagiri.
Di Kecamatan Tejakula, seperti di Desa Sembiran, Pacung, Julah, hingga Madenan.
Kemudian di Kecamatan Busungbiu seperti di Desa Kekeran, Sepang, Tista, Kedis, dan Pucaksari.
Kecamatan Kubutambahan seperti di Desa Tajun, Bontihing, dan Mengening.
Serta Kecamatan Sawan seperti di Desa Galungan, Sekumpul, dan Lemukih.
Sementara daerah rawan banjir, sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Buleleng seperti di Kelurahan Penarukan, Kampung Baru, Kampung Kajanan, Kampung Anyar, Baktiseraga, Pemaron, Kalibukbuk, dan Anturan.

Di Kecamatan Seririt seperti di Desa Joanyar, Bubunan, Patemon, dan Kelurahan Seririt.
Serta di Kecamatan Gerokgak seperti di Desa Celukan Bawang, Pengulon, Patas, Gerokgak, Musi, Penyabangan, Pejarakan, Pemuteran hingga Banyupoh.
Ariadi menyebut, berdasarkan informasi dari BMKG, Bali khususnya Buleleng sudah memasuki musim hujan sejak akhir September.
Namun intensitasnya belum terlalu tinggi, karena puncak hujan diprediksi baru akan terjadi pada Desember hingga Januari 2023.