Berita Buleleng

BAHAYA LONGSOR di Buleleng, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadim, mengatakan pihaknya telah memetakan daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana tanah longsor

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ist
Tim TRC BPBD Buleleng saat membersihkan pohon yang tumbang di Desa Wanagiri, Rabu (5/10/2022) 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Musim penghujan telah memasuki beberapa wilayah, di Buleleng.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng pun, mulai melakukan sejumlah antisipasi dan kesiapsiagaan.

Khususnya terhadap dampak bencana alam, yang ditimbulkan dari musim penghujan ini.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadim, mengatakan pihaknya telah memetakan daerah-daerah yang berpotensi terjadi bencana tanah longsor maupun banjir.

Sehingga warga pun diharapkan selalu waspada pada bahaya longsor ini. 

Baca juga: WASPADA Bencana Pohon Tumbang dan Tanah Longsor, Ini Imbauan BPBD Damkar Bangli

Baca juga: Candi Bentar NYARIS TERGERUS, Senderan Pura Manik Mas  Klungkung Longsor

Tim TRC BPBD Buleleng saat membersihkan pohon yang tumbang di Desa Wanagiri, Rabu (5/10/2022)
Tim TRC BPBD Buleleng saat membersihkan pohon yang tumbang di Desa Wanagiri, Rabu (5/10/2022) (ist)

Di mana, untuk daerah berpotensi terjadi tanah longsor ialah Kecamatan Sukasada seperti di Desa Gitgit dan Wanagiri.

Di Kecamatan Tejakula, seperti di Desa Sembiran, Pacung, Julah, hingga Madenan.

Kemudian di Kecamatan Busungbiu seperti di Desa Kekeran, Sepang, Tista, Kedis, dan Pucaksari.

Kecamatan Kubutambahan seperti di Desa Tajun, Bontihing, dan Mengening.

Serta Kecamatan Sawan seperti di Desa Galungan, Sekumpul, dan Lemukih.

Sementara daerah rawan banjir, sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Buleleng seperti di Kelurahan Penarukan, Kampung Baru, Kampung Kajanan, Kampung Anyar, Baktiseraga, Pemaron, Kalibukbuk, dan Anturan.

Tim TRC BPBD Buleleng saat membersihkan pohon yang tumbang di Desa Wanagiri, Rabu (5/10/2022)
Tim TRC BPBD Buleleng saat membersihkan pohon yang tumbang di Desa Wanagiri, Rabu (5/10/2022) (ist)

Di Kecamatan Seririt seperti di Desa Joanyar, Bubunan, Patemon, dan Kelurahan Seririt.

Serta di Kecamatan Gerokgak seperti di Desa Celukan Bawang, Pengulon, Patas, Gerokgak, Musi, Penyabangan, Pejarakan, Pemuteran hingga Banyupoh.

Ariadi menyebut, berdasarkan informasi dari BMKG, Bali khususnya Buleleng sudah memasuki musim hujan sejak akhir September.

Namun intensitasnya belum terlalu tinggi, karena puncak hujan diprediksi baru akan terjadi pada Desember hingga Januari 2023.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved