RESIKO Bencana Alam di Karangasem Dibahas FPRB, Simak Apa Saja Pembahasannya!

TRIBUN-BALI.COM - Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Karangasem, menggelar pertemuan berkaitan pengurangan resiko bencana alam di Karangasem.

Pertemuan yang difasilitasi IFAW dan BAWA ini, dilaksanakan di Aula Dinas Komunikasi dan Informasi, Kamis (6/10/2022) pagi hari.

Ada beberapa yang menjadi topik pembahasan dalam pertemuan itu.

Seperti praktek penanggulangan bencana alam.

Pengalaman penanggulangan bencana alam, yang dilakukan 5 tahun terakhir.

Pemetaan praktek menjadi pembelajaran bagi pelaku atau praktisi penanggulangan bencana alam di Bumi Lahar.

Baca juga: BENCANA Alam Mulai Terjadi di Badung, Hari Ini Pohon Tumbang di Blahkiuh, BPBD Sebut Waspada

Baca juga: BAHAYA LONGSOR di Buleleng, BPBD Petakan Daerah Rawan Bencana

Komponen kolaborasi, pelibatan unsur pentahelix, kerjasama, adaptasi, komunikasi serta informasi jadi praktek baik dan harus dirasakan, sebagai kekuatan dalam upaya peenanggulangan bencana.

Praktek baik ini diharapkan tetap jadi bagian pembelajaran, sehingga bisa lebih baik.

Topik lain yang dibahas adalah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) FPRB yang belum miliki dasar landasan operasional.

Bahas mengenai struktur kepengurusan, syarat kepengurusan, keanggotaan, serta anggaran.

AD/ART Forum PRB disepakati sebagai landasan organisasi.

BAWA dan IFAW dirangkul oleh Forum PRB, dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan kebencanaan.

Mengingat dua lembaga intens, jalankan program penanggulangan resiko kebencanaan di Karangasem.

Diantaranya penangganan ternak dan hewan peliharaan yang jadi kosentrasi.

"Kami sangat senang dengan adanya pertemuan forum ini, kami melihat seluruh anggota forum secara produktif dapat selesaikan dokumen yang nantinya menjadi dasar operasional organisasi,” kata pengurus IFAW, Jennifer Gardner, didampingi Levin Kalalo, perwakilan dari Yayasan BAWA.