Berita Tabanan

Warga Terseret Arus Sungai, Petugas akan Tutup Jembatan Tukad Yeh Ho Ketika Debit Air Tinggi

Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap, Luh Gde Puspasari warga Banjar Dinas Tangguntiti, yang mengendarai Vario Tecno Putih.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
(TB/Ardhiangga Ismayana).
Kondisi Jembatan Tukad Yeh Ho ketika air sungai surut. 

Subakti mengaku, bahwa memang jembatan ini merupakan akses dengan lalu lintas cukup padat. Masyarakat pun sampai rela menunggu dua jam ketika air meluap. Itu parahnya yang terjadi. Padahal, ketika memutar tidak akan sampai dua jam untuk menuju ke arah kota Tabanan. Nah, kondisi ini yang sering pihaknya sarankan. Namun, memang sudah menjadi kebiasaan masyarakat sampai rela menunggu seperti dua jam ketika air tinggi.

“Karena memang akses jalan itu diharapkan banget oleh masyarakat. Meskipun sudah berulang kali kejadian terseret arus sungai,” bebernya.

Informasi yang berhasil dihimpun, bahwa akses jalan itu merupakan swadaya dari masyarakat atau desa setempat. Dimana pembangunan dilakukan beberapa tahun lalu. Swadaya itu dari beberapa desa di sekitar wilayah itu. Yang masyarakatnya sering mengakses. Misalnya saja, pihak Desa Tibubiyu Kecamatan Kerambitan, kemudian desa Beraban dan Tanguntiti Kecamatan Selemadeg Timur. Dan juga bantuan dari beebrapa Villa atau pemilik Villa untuk pembangunan jembatan. Yang masih dalam naungan atau berada di tiga desa tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas PUPRKP Tabanan, I Made Dedy Darma Saputra menyatakan bahwa untuk pembangunan jembatan belum dapat dilakukan tahun ini. Pihaknya baru dalam tahap rencana penyusunan rancang bangunannya.

“Saat ini belum ada rencana, baru kami rencana penyusunan rancang bangunannya,” ujarnya singkat. (ang).

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved