Berita Bangli

Harga Babi Keluar Bali Anjlok, Peternak Tahan Babi Sampai Harga Normal

Harga Babi Keluar Bali Anjlok, Peternak Tahan Babi Sampai Harga Normal

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Muhammad Fredey Mercury
Salah satu peternak dan pengepul babi, Ida Bagus Putu Sinarbawa. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kran pengiriman babi ke luar Bali sudah kembali dibuka seiring dengan menurunnya laporan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kendati demikian, para peternak babi masih menahan babinya untuk dikirim ke luar Bali.

Hal ini dikarenakan harga babi yang cenderung anjlok. Seperti dikatakan salah satu peternak dan pengepul babi, Ida Bagus Putu Sinarbawa. Kata dia, saat ini harga babi keluar Bali terus anjlok. Di mana per kilonya hanya Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu.

"Awal dibuka sudah sekitar tiga pekan lalu, tapi sejak sepekan terakhir harganya anjlok. Normalnya harga babi untuk dikirim ke luar Bali Rp 40 ribu per kilo," sebutnya Kamis (13/10/2022).

Menurut pria asal Banjar Sama Geriya, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku ini, anjloknya harga babi akibat stok di peternak yang melimpah. Mengingat sebelumnya kran pengiriman babi ke luar Bali sempat mengalami lockdown beberapa bulan.

Sinarbawa mengatakan, pengiriman babi biasanya ia lakukan sepekan sekali. Dalam setiap pengiriman jumlah babi yang dikirim sebanyak 80 ekor. Namun karena harganya yang kini anjlok, ia terpaksa menahan babinya sementara. "Saya tunggu dulu sampai harganya normal," imbuhnya.

Anjloknya harga babi keluar Bali juga berimbas di pasar lokal. Di mana saat ini harganya Rp 36 ribu per kilo.

Sementara itu, satgas PMK Bangli hingga kini terus menggencarkan vaksinasi PMK. Humas Satgas PMK Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan, pihaknya menurunkan 21 tim tenaga vaksinator. Jumlah per tim ada tiga orang. Terdiri vaksinator, pencatat dan penghandale ternak.

Dirgayusa menambahkan, hewan ternak yang dijual baik yang masuk ke Bangli maupun ke luar Bali, wajib divaksin. "Untuk di pasar hewan kami juga sediakan tenaga vaksinator bagi ternak yang belum divaksin. Karena ternak yang akan dijual wajib screening dulu," kata dia.

Ia menambahkan, sampai saat ini capaian vaksin PMK di Bangli sebanyak 92 persen. Ini merupakan capaian vaksin dosis 1 untuk sapi. "Dari total populasi 42.800 ekor, dosis I untuk sapi sudah mencapai 39.644 ekor, atau 92 persen. Sedangkan dosis II capaiannya 18.914 ekor atau 42 persen," ucapnya.

Cakupan vaksinasi PMK ini sudah menyasar seluruh desa di Bangli. Sementara capaian vaksinasi babi, imbuhnya, saat ini telah mencapai 14.436 dari total populasi 49.452 ekor. "Ada 39 desa yang sudah divaksin babi. Diantaranya Kintamani 15 desa, Tembuku 6 desa, Susut 9 desa, dan Bangli 9 desa," tandasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved