Berita Tabanan
Bupati Gede Sanjaya Gerak Cepat, Alokasi Rp 7 M untuk Dampak Bencana Tabanan, Ada Skala Prioritas
Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya nampak baru terjun ke titik bencana di kabupaten yang dipimpinnya. Dampak bencana disebabkan curah hujan ting
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya nampak baru terjun ke titik bencana di kabupaten yang dipimpinnya.
Dampak bencana disebabkan curah hujan tinggi kemarin, merata di hampir tiap kecamatan.
Atas hal ini, pun dilakukan skala prioritas penanganan bencana.
Sebab, ada ratusan titik bencana di hampir seluruh Kecamatan.
Dan untuk penanganan skala prioritas, Pemkab Tabanan menyiapkan dana bencana sebesar Rp 7 miliar.
Bupati Sanjaya mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengkoordinasi dengan Sekda, BPBD, dan Dinas PU, bahwa akan ada dana bantuan bencana alam kurang lebih Rp 7 miliar. Secara teknis nanti maka pelaksanaannya akan dilakukan oleh Dinas PU dan BPBD.
Baca juga: Antisipasi Penyakit, Cek Kesehatan Dilakukan pada Korban Banjir di Kawasan Pura Demak Denpasar
“Kita kan ada skala prioritas. Jadi juga sudah koordinasi nanti ada dana bantuan sebesar Rp 7 Miliar. Tekhnis pelaksanaannya di PU dan BPBD,” ucapnya Selasa 18 Oktober 2022.
Menurut Sanjaya, bahwa dari hasil koordinasi dengan BPBD dan Dinas PUPRPKP, titik bencana di seluruh wilayah Tabanan diperkirakan mencapai ratusan titik. Itu dengan jenis dan skala kerusakan yang beragam. Mulai dari kecil hingga berat.
Karena itu, untuk kepentingan penanganan, maka mulai perbekel atau kepala desa hingga camat diminta untuk menginventarisasi jumlah titik dan jenis bencana yang ada di wilayah masing-masing.
“Perkiraan mencapai ratusan. Jadi saya minta dilakukan pendataan. Paling tidak atau kalau bisa lima hari, laporannya sudah akurat. Baik dari desa dan camat (bencana) apa yang terjadi di wilayah mereka," paparnya.
Sanjaya mengaku, bahwa titik-titik yang mendapatkan atensi dan kerawanan itu mulai dari Kecamatan Selemadeg Barat, Pupuan, Selemadeg, Selemadeg Timur, Penebel, Marga, dan Kediri.
Baca juga: Anggaran Rp 7 Miliar Disiapkan Untuk Tangani Dampak Bencana di Tabanan
Sedangkan untuk Kecamatan Tabanan dan Kerambitan, tidak terlalu ada laporan bencana. Dan ia pun juga melakukan peninjauan, longsor di Banjar Punjuan dan Palian di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, yang terisolir.
Longsor itu juga membuat saluran irigasi di pinggir jalan menuju dua banjar itu terputus.
“Jadi nanti itu mana yang akan ditangani Pemkab Tabanan. Mana yang ditangani lewat bantuan Provinsi. Mana yang perlu penanganan Balai Pengairan.
Atau mana yang memungkinkan lewat CSR (corporate social responsibility),” bebernya.