Berita Karangasem
53 KK di Karangasem Mengungsi Saat Malam Hari, Arimbawa: Setelah Cuaca Membaik, Mereka Kembali Lagi
53 Kepala Keluarga di Karangasem, Bali mengungsi, Pemda Karangasem sudah memberikan bantuan kepada pengungsi
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Sekitar 53 Kepala Keluarga (KK) di Karangasem, Bali, terpaksa mengungsi karena cuaca tak bersahabat seminggu terakhir.
Hujan turun cukup deras, dengan intensitas cukup lama.
Dan mengakibatkan longsor, banjir, dan luapan air aliran sungai di beberapa titik.
Kepala BPBD Kabupaten Karangasem, IB Ketut Arimbawa mengungkapkan, masyarakat terdampak yang mengungsi sekitar 53 KK.
Baca juga: Alat Berat Tak Mampu Evakuasi 5 Truk, Terjebak Air Bah di Dalamnya Kubangan Galian C Karangasem
Rincian yakni dari Jungutan, Kecamatan Bebandem sebanyak 42 KK.
Desa Sibetan 4 KK, Ababi 1 KK, Desa Bugbug 4 KK, Desa Selat 1 KK, dan Desa Duda Utara 1 KK.
"Warga yang mengungsi sekitar 53 KK, sekitar 203 jiwa. Dari Kecamatan Bebandem 46 KK, Kecamatan Karangasem 4 KK, Kecamatan Selat 2 KK, serta Kecamatan Abang sebanyak 1 KK,"jelas IB Arimbawa, Rabu 19 Oktober 2022.
Pejabat asal Singaraja mengungkapkan, warga yang mengungsi rata-rata tinggal dekat aliran sungai, diperbukitan, dan tebing yang berpotensi longsor.
Masyarakat mengungsi ke rumah saudara yang aman.
Ada beberapa juga tidur di Banjar. Ini bersifat sementara, tak tetap.
Mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Karangasem tersebut menambahkan, warga yang mengungsi hanya pindah tidur saat malam hari.
Sedangkan di pagi hari yang bersangkutan kembali ke rumah masing-masing, serta beraktivitas seperti sebelumnya yaitu beternak hingga berkebun.
"Rata-rata warga mengungsi dari Senin (17 Oktober 2022). Sampai kapan mengungsi?, belum bisa dipastikan. Cuaca tak bersahabat. Hujan turun cukup lama, dan deras. Setelah cuaca membaik, kemungkinan mereka kembali lagi,"imbuh Arimbawa.
Warga yang mengungsi rata-rata khawatir serta takut. Mengingat potensi terjadi bencana cukup tinggi.
Biasanya aliran sungai tak sampai meluber, kini aliran air hingga ke rumah.
Begitu juga tebing yang berada di samping rumhnya kondisinya labil, dan rawan terjadi bencana longsor.
Ditambahkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Karangasem sudah memberikan bantuan kepada pengungsi, berupa bantuan kompor gas lengkap dengan selang serta regulator, sembako, selimut, matras dan barang lainnya.
"Bantuan kita fokus ke pengungsi dulu,"ucap IB Arimbawa.
Pihaknya berharap, warga yang tinggal di pinggir aliran sungai dan atas perbukitan, diminta pindah sementara.
Harapannya agar terhindar dari bencana.
Mengingat beberapa rumah warga rusak akibat tanah longsor, banjir, dan luapan air sungai.
Parahnya lagi bencana ini merenggut nyawa.
"Untuk bantuan sudah diserahkan langsung Bupati I Gede Dana. Bantuan kita fokuskan untuk pengungsi. Diantaranya bantuan sembako,"jelas Arimbawa.(*).
Kumpulan Artikel Karangasem