Kesehatan

Kasus Gangguan Ginjal akut Misterius, IDAI Sebut Paracetamol Sirup untuk Anak Masih Diperbolehkan

Kasus gangguan ginjal akut misterius yang semakin mengkhawatirkan masih belum ditemukan akar masalahnya, IDAI masih perbolehkan gunakan paracetamol

Pixabay
Ilustrasi ginjal - Kasus Gangguan Ginjal akut Misterius, IDAI Sebut Paracetamol Sirup untuk Anak Masih Diperbolehkan 

“Sampai kalau ada pengumuman resmi nanti kita akan ikuti pengumuman dari badan yang berwenang, tetapi sekali lagi belum ada larangan resmi untuk kemudian menyetop penggunaan parasetamol sirup,” ucap dia.

10 Gangguan Ginjal Pada Anak yang Sering Menyerang, Jangan Disepelekan
10 Gangguan Ginjal Pada Anak yang Sering Menyerang, Jangan Disepelekan (PIXABAY)

Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius Bertambah

Kasus gangguan ginjal akut misterius yang mengancam anak-anak kembali bertambah sampai saat ini, sudah ada total 192 kasus yang tercatat.

Bertambahnya kasus gangguan ginjal akut misterius yang menjangkiti anak-anak ini bukan karena adanya kasus baru namun karena adanya laporan yang belum terdata.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, terdapat 192 kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak-anak.

Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, kasus-kasus itu ditemukan di 20 provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Aceh.

Sebelumnya, kasus ini juga sempat terjadi di Bali dengan catatan sebanyak 17 bayi yang menderita gangguan tersebut dan 11 diantaranya berakhir dengan meregang nyawa.

Namun, Piprim mengklarifikasi, banyaknya penderita gangguan ginjal akut misterius ini bukan berarti karena adanya lonjakan kasus.

Melainkan data dari cabang IDAI di beberapa provinsi yang baru diterima belakangan.

"Yang sudah terkumpul di kami adalah 192 kasus, dari 20 provinsi," kata Piprim dalam konferensi pers secara daring, Selasa 18 Oktober 2022 lalu.

Piprim menjelaskan, data tersebut merupakan data kumulatif sejak Januari 2022.

Rinciannya, 2 kasus di Januari, 2 kasus di bulan Maret, 6 kasus pada bulan Mei, 3 kasus pada Juni, 9 kasus di bulan Juli, 37 kasus di bulan Agustus, dan 81 kasus di bulan September.

Sementara itu, penderita masih didominasi oleh bayi di bawah usia lima tahun (balita). "Jadi totalnya 192 (kasus).

Tapi ini datanya dari anggota, jadi bukan real time yang bisa kita ikuti secara saksama," ucap dia.

Berdasarkan sebarannya, kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury atau AKI) paling banyak tersebar di DKI Jakarta dengan total mencapai 50 kasus.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved