Berita Buleleng

Desa Tembok Buleleng Bangun Tower Internet dari Bambu, Prihatin Siswa Cari Wifi Sejauh Tiga KM

Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali membangun tower jaringan internet.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Proses pembangunan tower jaringan internet dari bahan bambu di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali. 

Dewa Yudi mengatakan, tower ini dibangun oleh salah satu seniman asal Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, dibantu dengan masyarakat di desa setempat.

Pengerjaannya telah dimulai sekitar tiga hari yang lalu dan sudah memasuki progres 60 persen.

"Jadi internetnya nanti diambil dari kantor desa, lalu ditembak ke tower itu untuk melayani masyarakat di Banjar Sembung. Jadi bandwith yang diterima tower itu 20 Mbps, dan mudah-mudahan tembus juga sampai di Banjar Ngis karena Ngis juga masih blank spot," katanya.

Kata Dewa Yudi, jaringan internet yang ada di Desa Tembok ini nantinya hanya dapat digunakan oleh masyarakat untuk kepentingan belajar serta layanan publik.

Ia akan membatasi penggunaannya agar internet tidak disalahgunakan masyarakat hanya untuk bermain game atau bermain media sosial.

"Saat ini pihak Common Room sedang melakukan bimbingan teknis kepada masyarakat hingga pelajar di desa, agar bagaimana nantinya mengelola tower ini. Sebab pemeliharaan tower ini nanti diserahkan sepenuhnya ke desa. Jadi kalau ada masalah teknis, warga kami bisa menyelesaikannya," ungkapnya. 

Baca juga: Curi Motor untuk Jalan-Jalan, Warga Buleleng Ini Kini Terancam Lima Tahun Penjara


Hak Desa Terpencil

Common Room memang memiliki agenda tahunan untuk membantu mengembangkan infrastruktur internet berbasis komunitas di wilayah pedesaan dan tempat terpencil, yang disebut dengan program Rural ICT Camp. Tahun ini, desa yang dipilih adalah Desa Tembok karena inisiatif dan kesiapan dari perbekel.

Direktur Common Room, Gustaff Iskandar mengatakan mengatakan, ada beberapa pihak yang turut membantu pendanaan dalam program ini, di antaranya Kedutaan Inggris.

Dalam program Rural ICT Camp ini, pihaknya juga menggelar seminar, pendampingan teknis kepada masyarakat, lokakarya, serta pameran atau pertunjukan seni, dengan mengundang 40 peserta di seluruh Indonesia.

Namun khusus untuk pembangunan tower beserta peralatan yang dibutuhkan, murni menggunakan APBDes Tembok. "Masyarakat yang tinggal di desa punya hak yang sama dengan yang di kota. Kami ingin akses internet dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, peningkatan layanan pemerintahan desa, pendidikan, pemberdayaan UMKM untuk pemulihan ekonomi," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved