Berita Tabanan
Banjir di Tabanan, 681 Hektare Lahan Pertanian Terdampak
Setiap lokasi ada puluhan hektare yang terdampak. Beberapa diantaranya dari pendataan oleh pihak Dinas Pertanian ialah di Subak Antosari, Desa Antosar
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Dampak bencana di Tabanan, menimpa seluruh sektor.
Selain infrastruktur, tempat ibadah, dan rumah warga yang hancur.
Sektor pertanian pun terdampak.
Sebanyak 681 hektare lahan pertanian mengalami dampak.
Data yang dihimpun dari dinas pertanian Tabanan, ada 17 lokasi yang terdampak bencana.
Setiap lokasi ada puluhan hektare yang terdampak.
Beberapa diantaranya dari pendataan oleh pihak Dinas Pertanian ialah di Subak Antosari, Desa Antosari Kecamatan Selemadeg Barat.
Dimana saluran irigasi jebol sehingga membuat sekitar 40 hektare lahan pertanian terdampak.
Dan saat ini masih dalam inventarisir.
Kemudian, di Subak Lanyah Delod Jalan, Desa Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur.
Akibat saluran irigasi tersumbat karena tertimpa tembok Villa.
Yang membuat, 30 hektare lahan pertanian terdampak. Terutama di Tempek Munduk lantang dan tengah.
Ketiga, Subak Kelepud Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur. Yang rusak lahan sawah longsor, sebesar 56 hektare dan padi dengan umur satu bulan rusak. Yang selanjutnya tempek babakan, subak kelepud Desa Balang, Selamdeg Timur yang rusak 40 hektare sawah.
Selanjutnya, tempek Uma Pendem, subak empas Kubontingguh, Desa Denbatas, Kecamatan Tabanan yang rusak sawah milik warga Wayan Merta lahan dua are tertutup pasir. Ke enam, subak tinjak menjangan subak Sungi I dan II, yang membuat bendungan tinjak menjangan jebol. Dari tiga kawasan itu membuat 275 hektare sawah rusak.
Ke tujuh di subak Bena, Desa Petiga Kecamatan Marga, lahan seluas 76 hektare tidak dapat dialiri air. Ke delapan, di Subak Gangsang Desa Marga Dajan Puri Kecamatan Marga dengan lahan sawah seluas 81 hektare tidak dapat teraliri air karena bendungan jebol.
