Demo di SMPN 5 Denpasar

Kepsek SMPN 5 Denpasar Batah Tak Ramah dengan Warga Sekolah: Penerapan 5S Rutin dengan Om Swastyastu

Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar membatah jika tidak memberikan salam kepada guru, siswa dan pegawai SMPN 5 Denpasar 2022.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribun Bali/Putu Supartika
Siswa dan guru SMPN 5 Denpasar saat menyampaikan aspirasinya di depan Kepala Dinas dan jajarannya, Kamis 20 Oktober 2022. Kepsek SMPN 5 Denpasar Batah Tak Ramah dengan Warga Sekolah: Penerapan 5S Rutin dengan Om Swastyastu 

5. Jam hadir Piket dan Pengawas Piket 6.30 WITa. Jam hadir Guru Pegawai: 7.00 WITa. Jam hadir siswa: 7.10 WITa. Diawasi oleh Guru yang mengajar pada jam pertama, maka pembiasaan rutin Sembahyang Bersama (dari kelas masing-masing) Puja Trisandya, Indonesia Raya, dan paparan tentang Profil Pelajar Pancasila dimulai jam: 7.15 WITa. Pelajaran Pertama dimulai jam: 7.30 WITa.

6. Memang benar kami bersama Koordinator Piket Ibu Sagung Warsiki menerapkan tertib & disiplin waktu bagi Guru Pegawai sebagai teladan bagi siswa/i.

7. Pencatatan kehadiran dan keterlambatan siswa/i dilakukan oleh Petugas Piket, sementara untuk Guru/Pegawai dicatat oleh Koordinator Piket, Ibu Sagung Warsiki, sebagai umpan balik dan bahan evaluasi dalam hal internal control.

8. Pada hari ke-3 kami bertugas di SMPN 5 Denpasar, kami menerima kunjungan dari Disdikpora Denpasar, bagian Pembinaan SMP, yang berkesempatan berkeliling di sekolah. Mereka berdua (Pak Ngakan dan Pak Dana) hadir atas perintah Kadisdikpora Denpasar yang mendapatkan perintah dari Pimpinan untuk mengumpulkan data tentang masalah di sekolah berdasarkan laporan masyarakat. Saya, Waka dan Guru serta Pegawai dihadirkan merasa bingung tentang hal tersebut, karena tidak ada masalah yang sedang terjadi.

9. Jadi, kami mengajak pimpinan kami, Pak Ngakan dan Pak Dana, untuk berkeliling sekolah untuk mengecek gedung dan bangunan yang memerlukan perawatan. Ditemukan fakta bahwa Bale Kesenian (Bale Gong) ternyata berada pada posisi yang membahayakan siswa/I dan guru yang berada di sana. Maka berdasarkan hasil konsultasi dengan Pimpinan tersebut, kami berkomunikasi dengan Waka Sarpras, Waka Siswa, Guru, dan Pegawai terkait untuk memindahkan murid ke ruangan yang lebih layak pakai dan aman dari sisi security dan safety. Maka terjadilah perpindahan sesuai rencana demi keselamatan bersama.

10. Saat ini Bale Kesenian tersebut sudah benar-benar roboh. Sesuai gambar terlampir. Keputusan kami melakukan perubahan ini sudah tepat.

11. Terkait dengan pelaksanaan lomba-lomba peringatan menyambut Hari Pendidikan Saraswati, dapat kami sampaikan bahwa itu adalah program rutin yang sudah ada dalam rencana program tahunan di SMPN 5 Denpasar dari Kepala Sekolah yang terdahulu.

12. Terkait dengan pelatih Extra Pencak Silat, yang diduga tidak dilayani semestinya, itu tidak benar.  Bapak tersebut kami dapati masuk dan berada di dalam area private yang khusus untuk Pegawai. Mengamati data di computer kami. Sudah tertera pada aturan, bahwa semua tamu harus melaporkan diri di piket, dan harus transit dulu di lobby, untuk kemudian dilayani oleh pihak terkait sesuai kepentingannya. Semua tamu harus memiliki tata karma berkunjung dan menjaga privacy sekolah.

13. Terkait dengan penerimaan pelatih Extra Pramuka yang tidak kami layani semestinya, itu pun tidak benar. Bapak tersebut yang tidak kami kenal, tiba-tiba sudah hadir di depan pintu membicarakan proposal dan lomba. Karena kami orang baru, maka kami arahkan agar Bapak itu berkoordinasi dulu dengan Pendamping Extra dan Waka Kesiswaan serta Bendahara BOS. Kami minta Bendahara BOS untuk melayani seperti umumnya yang berlaku di sekolah terkait pos-pos angkaran pada RKAS, bila dibutuhkan.

14. Terkait dengan uang sukarela komite, itu merupakan kebijakan Plt Kepala Sekolah terdahulu. Memang benar kami sarankan untuk melakukan persuasi kepada siswa, tanpa memaksa, agar tidak menimbulkan permasalahan. Ketika Wali Kelas menyampaikan feed back bahwa muncul kesulitan mengumpulkan dana tersebut, maka sesuai konsultasi dengan Ketua Komite dan Waka serta Guru BK, penyaluran dana tersebut ditampung melalui rekening Bank BNI. Apabila ada siswa/I yang membutuhkan layanan di sekolah, dibantu oleh Guru BK sesuai level kelas yang diampu (7,8,9), untuk kemudian disetorkan ke Bank BNI oleh petugas yang ditunjuk.

15. Terkait dengan DAPODIK SMPN 5 Denpasar, terjadi ketidak sinkronan antara rombel 24 buah, sedangakn tercatat ruang kelas ada 23 buah. Hal ini dampak dari perubahan yang diambil terdahulu, yaitu: me-regrouping kelas menjadi lebih sedikit, agar dapat berubah dari 2 shift menjadi 1 shift di pagi hari, dan dari 6 hari sekolah menjadi 5 hari sekolah. Sesuai konsultasi dan koordinasi dengan Waka Siswa dan Waka Sarpras serta Waka Akademik, maka untuk sementara ruang BK dan UKS akan dikembalikan ke lokasi lama, dengan berbagai penyesuaian. Hal ini masih memungkinan, demi penyelamatan DAPODIK. Jadi lab IPA yang dipakai sebagai ruang kelas untuk menitipkan siswa/i dapat kembali fungsinya untuk praktek IPA bagi siswa/I kami.

16. Terkait dengan jalan sehat, yang membuat siswa/i serta guru/pegawai harus meluangkan waktu weekendnya, merupakan undangan dengan persetujuan Disdikpora.

17. Terkait dengan tidak adanya apresiasi terhadap para juara dan sulitnya masalah pendanaan lomba, adalah tidak benar. Kami mengacu pada program dan RKAS terdahulu.

18. Terkait user name dan password DAPODIK, SIPLAH, ARKAS, INFO GTK, Verval, dan medsos, memang benar kami memintanya, ini sangat relevan karena kami haruslah mengetahuinya selaku Kepala Sekolah, sebagai bagian dari administrasi dan manajemen yang baik. Pengelolaan IT yang semula dikerjakan oleh 1 orang pun dapat kami kembangkan menjadi beberapa orang untuk kebelangsungan dan kelancaran pelayanan kepada Guru, Pegawai, dan Siswa.

19. Memang pernah ada kejadian. Di mana, seorang siswi , kami lihat dari TU sedang bersimpuh menagis tersedu-sedu di halaman sekolah. Di depannya terlihat berdiri dengan wajah tegang Guru BK dan Guru PPKN yang tampak sedang mendisiplinkan. Seketika itu pula kami berlari ke halaman menggendong siswi tersebut dan mengajaknya duduk di sofa di lobby. Kami bersihkan lututnya yang penuh tanah, kami peluk dia, sambil ikut meneteskan airmata. Ternyata is melakukan kesalahan: terlambat hadir selama 2 hari berturut-turut, kuncir 1 padahal harus kepang 2, dan memakai cat kuku warna hitam. Hal itu menjadi dasar pendisiplinan dirinya oleh para Guru di atas. Kami sempat menyarankan kepada guru agar di kemudian hari mohon lebih persuasive dan menerapkan disiplin positif tanpa harus menghukum. Tonjolkan konsekwensi dari perbuatan siswa/i.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved