Berita Tabanan
Sambil Terisak, Sunardi Tuturkan Saat Dirinya Selamatkan Dua Bocah yang Dirantai di Rumahnya
Kasus dua bocah yang dirantai di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali, menyita empati dari tetangga korban. Sambil terisak seorang saksi menutur
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Namun, sudah sejak empat bulan belakangan tinggal di rumah tersebut.
Tiga bulanan belakangan adik dan ibu dari si laki-laki pemilik rumah menyusul tinggal di rumah tersebut.
Sementara adik dari si laki-laki itu memiliki seorang anak. Sehingga di rumah itu, ada tujuh orang yang tinggal.
“Jadi yang laki awalnya nge-Grab. Setelah itu, gak tahu gimana ceritanya ada perempuan dan membawa dua anak itu. Terus disusul ada ibu sama adiknya yang laki. Adiknya punya satu anak,” ungkapnya.
Baca juga: Alat Berat Rusak, TPA Mandung Tabanan Tutup Sementara, Ekayana: Biayanya Belasan Juta
Terkait kejadian tersebut, sambungnya, awalnya pada Sabtu tanggal 22 Oktober 2022 sekira pukul 19.30 Wita, saksi keluar rumah hendak pergi ke Masjid.
Selanjutnya, sampai di depan rumah, melihat lampu rumah di tetangga depan atau TKP itu padam.
Setelah padam, tiba-tiba terdengar tangisan dari dalam.
Ia kemudian dengan tetangga sebelah rumahnya, yakni Nyoman Sarna melompat ke dalam rumah tersebut, melalui tembok pagar depan rumah.
Setelah sampai di halaman, tepatnya di depan jendela rumah, terlihat bocah yang besar atau kakak berusia enam tahun dan adiknya dalam kondisi telanjang dada.
Bocah itu, hanya menggunakan pampers dalam kondisi leher dan kaki terikat rantai dan tergembok.
“Jadi ditali di leher ke tangan dan kaki. Sebagian rantai digembok di kusen jendela. Saya keluar loncat pagar dan melaporkan kejadian ini ke orang orang di masjid,” ungkapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Tabanan