Berita Jembrana
Warga Kerepotan Singkirkan Sendiri Lumpur Sisa Banjir di Jembrana, BPBD: Operasinya Bergantian
Pasca banjir bandang di Jembrana, warga tampak sibuk evakuasi lumpur, menunggu bantuan alat berat untuk disingkirkan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Puluhan warga tampak sibuk evakuasi lumpur di masing-masing rumah kawasan BTN Sangkar Agung, Kecamatan Jembrana, Bali, Minggu 23 Oktober 2022 pagi.
Mereka tampak bergotong-royong dan berjibaku untuk mengevakuasi sisa banjir bandang yang menerjang kawasan perumahan tersebut.
Pada akses jalan, lumpur masih terlihat dan menunggu bantuan alat berat untuk disingkirkan.
Menurut pantauan, warga tampak sudah beraktivitas sejak pukul 07.00 Wita.
Baca juga: Banjir Bandang Jembrana Bali, KPH Tunggu Hasil Penelusuran, Tim Khusus Investigasi di Hutan
Tak hanya evakuasi lumpur yang menumpuk di rumahnya, sebagian warga lainnya juga tampak mencuci sejumlah barang kotor bekas rendaman banjir bandang.
Selain itu, karena banyak lumpur di jalan, akses irigasi juga tersendat.
Seorang warga, Gede (34) menuturkan, pasca banjir bandang yang menerjang rumahnya, ia bersama keluarganya telah melakukan evakuasi sejak Senin 17 Oktober 2022 lalu.
Hanya saja, karena rumahnya sempat terendam dengan ketinggian hampir 2 meter serta dipenuhi lumpur, kondisi itu menyulitkan pembersihan.
"Sudah dari sehari sejak banjir kita beres-beres," kata dia di lokasi.
Dia melanjutkan, sejatinya yang paling dibutuhkan saat ini adalah evakuasi lumpur yang menumpuk di akses jalan oleh alat berat.
Namun, sesuai informasi, ketersediaan alat berat yang terbatas, terpaksa penggunaannya bergantian.
Hal itu juga berdampak kepada warga yang masih lakukan evakuasi lumpur dari dalam rumahnya.
"Karena alat berat dipakai bergantian, kita terpaksa menunggu. Sekarang masih lumpur numpuk di jalan," ucapnya.
Gede berharap agar nantinya ada bantuan operasi alat berat di kawasan tersebut.
Sebab, selain lumpur yang terus menumpuk, irigasi atau aliran air juga masih menggenang di kawasan tersebut.
"Semoga saja segera ada respon dari pemerintah," harapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, alat berat sudah diterjunkan di kawasan tersebut.
Namun, operasinya masih bergantian karena banyak titik yang harus ditangani.
"Sudah ada alat berat kok di sana. Operasinya bergantian," tandasnya.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan bantuan air bersih kepada warga Dusun Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, yang mengalami kesulitan air bersih pascabanjir bandang pada 16 Oktober lalu.
Warga Dusun Kedisan mengalami krisis air bersih, menyusul pipa saluran air bersih yang bersumber dari air pegunungan putus dan hanyut diterjang banjir bandang.
Akhirnya, ratusan warga berdatangan untuk mengambil air bersih yang disediakan dalam mobil tangki bertuliskan Kementerian PUPR.
Mobil ditempatkan di depan Pura Puseh Dusun Kedisan tersebut.(mpa/ant).
Kumpulan Artikel Jembrana