Berita Bali
Tempel Sabu sebagai Usaha Sampingan, Driver Ojol Ini Kini Dituntut 7 Tahun Penjara
Seretnya penghasilan sebagai driver ojek online (ojol) membuat Ripal (35) nekat mengambil pekerjaan sampingan menjadi tukang tempel sabu.
Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seretnya penghasilan sebagai driver ojek online (ojol) membuat Ripal (35) nekat mengambil pekerjaan sampingan menempel narkoba.
Namun pekerjaan berisiko ini akhirnya mengantarkannya berurusan dengan hukum.
Ia pun dituntut pidana penjara selama tujuh tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) IGN Agung Puger.
Pula dituntut pidana denda Rp2 miliar subsidair delapan bulan penjara.
Baca juga: Tergiur Upah Rp 10 Juta, Nekat Selundupkan Sabu dari Malaysia, Mayansah Terancam 20 Tahun Penjara
Surat tuntutan terhadap terdakwa telah dibacakan dalam sidang yang digelar secara daring di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Kamis, 27 Oktober 2022.
"Menyatakan terdakwa Ripal terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah tanpa hak atau melawan hukum menjadi perantara dalam jual beli narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram," ucap JPU Agung Puger.
Dengan demikian atas perbuatannya, terdakwa dinilai melanggar Pasal 114 ayat (2) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009, sebagaimana dakwaan pertama JPU.
Baca juga: Pesan Sabu, Napi Lapas Kerobokan ini Diganjar Bui 7 Tahun
Menanggapi tuntutan JPU, terdakwa melalui tim penasihat hukumnya dari Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi Denpasar akan mengajukan pembelaan (pledoi) tertulis. Nota pembelaan akan dibacakan pada sidang pekan depan.
Diungkap dalam surat dakwaan JPU, terdakwa Ripal ditangkap di kosnya, Jalan Pulau Ayu, Pedungan, Denpasar Selatan, Senin, 4 Juli 2022 sekitar pukul 02.00 Wita.
Dari terdakwa, pihak kepolisian mengamankan narkoba jenis sabu seberat 91,54 gram brutto dan dua butir ekstasi.
Baca juga: Kuasai 26 Paket Sabu, Suprapto Menerima Divonis 7 Tahun Penjara
Terjerumusnya terdakwa yang bekerja sebagai ojol ini dalam peredaran gelap narkoba bermula saat bertemu dengan Rizal.
Terdakwa bercerita jika sepi kerjaan dan Rizal pun menawarkan pekerjaan.
Oleh Rizal terdakwa lalu diberikan nomor telepon seseorang bernama Komang Dani (buron).
Terdakwa lalu menelpon Dani dan diberi pekerjaan mengambil tempelan sabu.
Beberapa hari kemudian, Dani menelpon, memerintahkan terdakwa mengambil tempelan sabu dan tablet di daerah Dalung.
Baca juga: Kuasai 26 Paket Sabu, Suprapto Menerima Divonis 7 Tahun Penjara