Berita Jembrana

Warga Korban Banjir di Jembrana Tak Ingin Direlokasi, Sebut Terlalu Jauh dan Takut Tak Nyaman

Warga Pengungsian Tak Ingin Direlokasi *Terlalu Jauh dan Takut Tak Nyaman *Rencana Relokasi Pengungsian Dibatalkan

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Coco
Suasana di posko pengungsian Balai Tempek Kerta Sari, Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu 30 Oktober 2022. 

"Sudah dari tiga hari kita tinggal di sana (tempat baru), tapi sementara. Kalai tidur kami di posko," ucapnya didampingi warga lain, Ni Nyoman Sadri (70).

Terpisah, Lurah Tegal Cangkring, Gusti Ngurah Eka Armadi menyebutkan, dari total 86 KK pengungsi sebelumnya, saat ini hanya tersisa 7 KK yang masih tinggal di posko pengungsian. Sebagian besar, mereka yang mengungsi sudah mendapat tempat sementara seperti di rumah keluarga atau kerabatnya.

"Tapi yang 7 KK saat ini sudah punya tempat. Tinggal pindah saja," katanya.

Dari informasi warga, sebagian dari pengungsi juga berencana segera kembali ke rumah lamanya. Namun, saat ini masih proses pembersihan dan menunggu aliran listrik normal.

Kemudian untuk rencana relokasi pengungsian, kata dia, untuk sementara dibatalkan. Sebab, warga tidak mau dipindahkan dengan berbagai pertimbangan. Terlebih lagi, warga juga tidak mungkin juga berlama-lama di lokasi pengungsian.

"Salah satunya kan karena jauh. Sehingga itu (relokasi) dibatalkan," tandasnya.

 

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved