Berita Jembrana
Status Darurat Sampai Akhir 2022, Jembrana Belum Pulih, Ancaman Masih Ada
Banjir bandang Jembrana, status keadaan darurat diperpanjang karena penanganan belum selesai
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Secara umum, kondisi di lapangan masih belum pulih. Kondisi ini perlu penanganan secara darurat," tegasnya.
Namun jika sebelum waktu tersebut kondisi di lapangan sudah kembali pulih, status darurat bisa dicabut.
Misalnya warga sudah kembali beraktivitas di rumahnya sehingga dapur umum yang dibangun tidak difungsikan lagi.

Banyak Pertimbangan
Sementara itu, warga Lingkungan Bilukpoh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Bali menolak rencana relokasi rumah.
Mereka mengaku sudah nyaman tinggal di sana meski terancam bencana.
Awalnya warga rencananya akan direlokasi ke asrama di SMPN 4 Mendoyo.
Pertimbangan warga bukan semata soal kenyaman, namun juga ternak.
Hal ini membuat rencana relokasi dibatalkan.
Warga pengungsi, Gusti Biang Raka (60) mengatakan, ia dan warga lain sudah menolak rencana relokasi.
Alasannya lokasinya yang jauh dan mereka khawatir merasa tidak nyaman.
Terlebih ia punya ternak sapi dan babi di Bilukpoh Kangin.
"Sudah dua pekan di sini (posko pengungsian). Kemarin ada rencana relokasi tapi kami tidak mau. Selain jauh, kami juga takut tidak nyaman karena harus meninggalkan hewan ternak," ungkap Biang Raka.
Tempat relokasi baginya juga jauh. Ini akan serba menyulitkannya.
Ia dan anaknya tak bisa mengendarai sepeda motor.
Ia mengaku sudah tinggal di tempat sementara, bekas gudang pembuatan batako milik warga yang ia pinjam.
Lokasi itu sudah mulai ia bersihkan meski belum bisa ia tempati.
"Sudah dari tiga hari kami tinggal di sana (tempat baru), tapi sementara. Kalai tidur kami masih di posko pengungsian," ucapnya. (*).
Kumpulan Artikel Jembrana