Berita Jembrana
304 Hektare Lahan Pertanian Jembrana Rusak Diterjang Banjir, Lokasi Terparah di Kecamatan Mendoyo
304,97 hektare lahan pertanian di Jembrana rusak pasca diterjang bencana alam belum lama ini.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - 304,97 hektare lahan pertanian di Jembrana rusak pasca diterjang bencana alam belum lama ini.
Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana pun berupaya mengusulkan bantuan atau kompensasi terhadap petani terdampak.
Namun saat ini, masih belum ada kelanjutan terkait usulan tersebut.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, total ada 304,97 hektare lahan pertanian yang terdampak.
Baca juga: Status Darurat Sampai Akhir 2022, Jembrana Belum Pulih, Ancaman Masih Ada
Jumlah tersebut dari berbagai komoditas mulai dari padi, jagung, bungan dan lainnya dengan kategori rusak ringan, sedang hingga berat.
Rinciannya, lahan pertanian rusak ringan seluas 111,72 hektare, rusak sedang seluas 72,47 hektare, dan rusak berat seluas 120,78 hektare. Jumlah tersebut tersebar di seluruh Kabupaten Jembrana.
Khusus tanaman padi yang rusak berat itu seluas 61,31 hektare se-Jembrana.
Baca juga: Warga Korban Banjir di Jembrana Tak Ingin Direlokasi, Sebut Terlalu Jauh dan Takut Tak Nyaman
"Masih belum ada informasi (kompensasi petani), tapi kita sudah usulkan sebelumnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama saat dikonfirmasi, Kamis 3 November 2022.
Menurutnya, saat ini sedang dilakukan pembahasan dengan BPKAD terkait anggaran BTT dan anggaran yang diperoleh dari pusat.
Di luar itu, pihaknya juga sudah menyusun rencana yakni pemberian bantuan benih dan fasilitasi pupuk bersubsidi pada tahun 2023 mendatang.
Bantuan tersebut nantinya akan difasilitasi lewat subak atau kelompok.
Baca juga: Status Keadaan Darurat di Jembrana Pasca Banjir Bandang Diperpanjang Hingga Akhir Tahun
"Jika kami di pertanian paling bantu benih, fasilitasi pupuk bersubsidi tahun depan. Ini agar mereka para petani kita bisa tanam lagi," kata Sutama.
Kemudian, kata dia, juga akan mengusulkan anggaran untuk perbaikan irigasi yang rusak. Nantinya akan diberikan atau prioritas ke subak.
"Kita berharap mudah-mudahan ada bantuan akibat bencana nanti," harapnya.