Berita Bangli

Puluhan Meter Pipa Transmisi Tertimbun Longsor, Ribuan Pelanggan Kelurahan Kubu Terdampak Air Bersih

Kendati tidak mengakibatkan korban jiwa, namun material longsor menimpa pipa transmisi milik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli.

ist
Petugas Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli saat meninjau titik longsor di bantaran Tukad Melangit, Banjar Kayang , Desa Kayubihi, Bangli. Jumat (4/11/2022) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Musibah longsor dampak hujan deras, di Bangli kembali terjadi.

Kendati tidak mengakibatkan korban jiwa, namun material longsor menimpa pipa transmisi milik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli.

Kabag Teknik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli, Ida Bagus Prenawa, mengatakan kejadian tersebut diketahui Jumat (4/11/2022) pagi.

Lokasinya berada di bantaran Tukad Melangit, Banjar Kayang, Desa Kayubihi, Bangli.

Baca juga: Akibat Hujan, Jalan Alternatif Desa Binyan Menuju Mengani Tergerus Longsor

Baca juga: Lebih dari Seminggu, 60 KK di Bunutan Karangasem Masih Terisolasi Akibat Longsor

Petugas Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli saat meninjau titik longsor di bantaran Tukad Melangit, Banjar Kayang , Desa Kayubihi, Bangli. Jumat (4/11/2022)
Petugas Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli saat meninjau titik longsor di bantaran Tukad Melangit, Banjar Kayang , Desa Kayubihi, Bangli. Jumat (4/11/2022) (ist)

 

"Longsor dari tebing yang berada di sebelah barat.

Tingginya mencapai puluhan meter, dan langsung menerjang pipa transmisi yang ada di bawah," ucapnya.

Akibat kejadian tersebut, pipa transmisi sepanjang hampir 60 meter tertimbun material longsor.

Kondisi ini mengakibatkan kebocoran di dua titik.

Alhasil sekitar 1.000 pelanggan PDAM Bangli terganggu distribusi air bersih.

Terutama pelanggan Kelurahan Kubu, meliputi Banjar Kubu, Panglipuran, dan Tegal Suci.

Atas kondisi tersebut, pria asal Banjar/Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga Bangli ini, mengaku pihaknya sudah turun langsung ke lokasi untuk melakukan perbaikan dan penggantian pipa.

Namun demikian prosesnya butuh waktu mengingat kondisi medan yang curam.

"Selain itu faktor cuaca juga menjadi atensi kami.

Sebab jika hujan turun, proses pengerjaan wajib dihentikan mengingat kondisi tanah yang masih labil.

Mengenai target perbaikan, kami akan berupaya secepatnya. Mudah-mudahan cuaca mendukung," tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved