Berita Tabanan

583 Bonsai yang Terbagi dalam 4 Kelas Unjuk Gigi, Ramaikan Rangkain Hut Kota Tabanan ke 529

583 bonsai yang terbagi dalam 4 kelas unjuk gigi dalam lomba di Tabanan, ramaikan rangkain Hut Kota Tabanan ke 529.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Pameran bonsai di Taman Kota Tabanan diikuti oleh 583 kontestan dari Bali dan luar Bali. 

“Ada beberapa kategori yang dikonteskan. Mulai dari tahap awal yang disebut prospek. Kemudian berlanjut secara bertahap yakni pratama, madya, utama, hingga bintang,” katanya.

Menurut dia, untuk kategori bintang, bonsai yang dikonteskan, sudah tidak ada campur tangan atau faktor manusia.

Pertumbuhan bonsai sudah alami.

Bekas kawat untuk membentuk cabang dan ranting sudah hilang seiring pertumbuhan batangnya.

Dan bonsai di kategori ini jangan ditanya lagi harganya.

Bisa jadi juga tidak akan dijual.

“Kami semarakkan hut kota tabanan ini juga sebagai ajang mengkampanyekan pelestarian lingkungan. Karena dulu banyak penghobi yang membuat bonsai dengan cara mendongkel tanamannya yang besar-besar di alam liar. Kami dorong budidaya (pencangkokan atau stek),” jelasnya.

Ia mengaku, bahwa bonsai saat ini trennya ialah di ketinggian rentang sepuluh sampai 30 sentimeter.

Dan itu diterapkan di semua jenis bonsai mulai dari Sentigi, Sancang, Jeruk Kingkit, Anting Putri, serta tanaman dari keluarga Ficus atau beringin.

Ini juga dikarenakan lebih cepat dari sisi bisnis. Karena proses pembuatannya dari stek atau cangkok lebih cepat dan gampang.

Tinggal merawatnya dan faktor lamanya perawatan.

"Dan harganya juga tidak murah. Kalau sudah kategori bintang jangan ditanya harga lagi. Biasanya yang punya tidak akan menjualnya," bebernya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved