Berita Jembrana
Jembatan Darurat di Jembrana, Disiapkan Anggaran Rp1,2 Miliar, Target Sebelum 31 Desember 2022
Menurut Kepala Dinas PUPRPKP Jembrana, I Wayan Sudiarta, pihaknya saat ini terus berproses untuk rencana pembangunan jembatan darurat dampak bencana
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Sebab, pasca bencana alam yang menerjang Jembrana mengakibatkan tujuh jembatan rusak bahkan putus dan mengakibatkan aktivitas masyarakat.
Diharapkan jembatan tersebut bisa membuat aktivitas masyarakat kembali normal, terutama untuk perekonomian dan sekolah.
Nengah Tamba menjelaskan, untuk perbaikan jembatan sementara tersebut akan dilakukan dengan anggaran yang bersumber dari BKK Provinsi Bali. Jika sebelumnya, dana BKK Provinsi Bali diperuntukkan untuk pembangunan tempat ibadah dan infrastruktur lainnya akan dialihkan menjadi penanganan bencana.
"Artinya kita alihkan ke penanganan. Sekarang masih dikaji oleh tim kita. Baik itu yang Jembatan Gelar, di Penyaringan, Yehembang dan lainnya juga," ungkapnya.
Dalam kedaruratan ini, kata dia, jembatan yang dibangun ini diharapkan bisa membuat warga melakukan aktivitas seperti sekolah, dagang, dan aktivitas lainnya.
"Ini kecuali mobil ya. Kita sediakan anggaran kurang lebih Rp1 Miliar dari BKK. Ini akan berlaku hingga 2023 nanti atau hingga jembatan permanen selesai dibangun," tegasnya. (*)