Berita Bali

Panglima TNI: Ada Serangan Siber, Jelang Perhelatan KTT G20 di Bali

Serangan tersebut diketahui TNI saat menggelar simulasi soal serangan siber. Secara kebetulan, serangan siber sungguhan memang terlacak.

(Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra)
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. Sebut ada serangan siber jelang KTT G20. 


“Ternyata Bapak Kapolri memiliki banyak aset yang nanti bisa kita integrasikan.

“Misalnya ada kendaraan penjinak bahan peledak. Kemudian ada kendaraan dan tim untuk proteksi berlapis baja. Itu juga sangat berguna,” ucap Panglima TNI.


Tak hanya soal sarana penunjang, Panglima TNI Jenderal mengatakan, 262 personel kepolisian menjadi BKO (bawah kendali operasi) TNI. BKO tersebut nantinya tergabung dalam satgas pengamanan tamu VVIP.


Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, Polri menyiapkan 9.700 personel guna mengamankan berlangsungnya KTT G20.

Tak hanya itu, Polri juga disebut telah menyiapkan 3.669 personel cadangan. 3.669 personel cadangan tersebut berasal dari Mako Brimob Polri dan 11 Sat Brimob kepolisian daerah.


“Operasi kepolisian ini akan menjadi etalase Polri di mata internasional dengan melibatkan 9.700 personel, dan 3.669 pasukan cadangan yang ada di Mako Brimob dan 11 Sat Brimobda,” ucap Kapolri dalam pidatonya pada Apel Gelar Pasukan Puri Agung Tahun 2022, Senin.


Pengamanan KTT G20 dilakukan dengan sistem pengamanan berlapis. Lapis pertama, diisi oleh Paspamres. Lapis kedua, diisi oleh personel TNI. Dan lapis ketiga, diisi oleh personel kepolisian.


“Dalam operasi ini terdapat pembatasan komando dan pengendalian pada masing-masing ring pengamanan. Paspampres bertanggung jawab pada ring I, TNI bertanggung jawab pada ring II, dan Polri bertanggung jawab pada ring III,” ucap Kapolri.


Kapolri menyebut, aparat kepolisian mendapat tugas mengamankan lapis ketiga. Lapisan ketiga merupakan lapisan terluar yang paling dekat dengan masyarakat. Sehingga, Polri memiliki tugas untuk mengamankan KTT G20 secara humanis, ramah, namun tetap tegas.


“Khusus ring III adalah lapisan terluar yang berinteraksi langsung dengan masyarakat umum. Polri dituntut untuk menampilkan sosok pengamanan yang humanis, ramah namun tegas,” jelas Kapolri.


Kapolri mengatakan, kunci sukses pengamanan adalah adanya soliditas dan keterpaduan antarunsur terkait. Kapolri menekankan kepada para personelnya agar senantiasa responsif dan prediktif dalam melakukan pengamanan.

“Seluruh personel harus fokus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman sekecil apa pun.

Kita harus prediktif dan responsif,” kata Kapolri.


Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Puri Agung Tahun 2022 itu tampak ratusan polisi hadir mengenakan atribut satuan kerjanya masing-masing. Terlihat pula puluhan kendaraan kepolisian disiagakan di Lapangan Bajra Sandhi, mlai dari mobil rimueng, barracuda, Jibom Brimob, mobil anti kimia, hingga helikopter.


Apel itu juga dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, serta beberapa undangan lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved