Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo Raih Apresiasi dari Silaturahmi Warga Perantauan, Dukung Dalam Pelestarian Wayang
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo raih apresiasi besar dari Silaturahmi Warga Perantauan (SWP) usai mendukung pelestarian wayang kulit
Seni pertunjukan wayang yang telah eksis di Jawa juga ditemukan pada kerajaan Hindu periode Jawa Timuran dalam kekawin karya filsuf Mpu Kanwa berjudul "Arjunawiwaha" tahun 952 Saka (1030 M) yang hidup di saat Airlangga menjadi raja Kerajaan Kahuripan (sebelum dipindah ke Dhoho/Kadiri).
Menurut ketua panitia pelaksana nobar wayang yang juga Ketua Silaturahmi Warga Perantauan (SWP), Sumarno Gareng bahwa keberadaan wayang seusia dengan awal peradaban Nusantara hingga kemudian dalam perkembangan siar Islam, para Wali Songo pun menggunakan media wayang untuk menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.
"Kami bersama komunitas pecinta wayang mencoba menghadirkan hiburan rakyat di kompleks perkampungan Rumah Susun Karet Tengsin ini sekaligus sebagai komitmen kami turut serta melestarikan wayang"
"Kami juga melihat seni pertunjukan rakyat tradisional ini masih tetap mendapat tempat di hati masyarakat perantauan JawaTengah di Jabodetabek,”
“Terlebih melihat perhatian, dedikasi dan dukungan Gubernur JawaTengah bapak Ganjar Pranowo dalam melestarikan wayang sehingga kami merasa patut memberikan apresiasi kepada beliau," Sumarno Gareng.
"Ini yang hadir begitu antusias sekitar 300 orang dari anak-anak, dewasa hingga orang tua padahal kami gelar secara live streaming dari Pendapa Griya Mayangkara, Banjarsari, Surakarta,”
“Untuk itu kami haturkan terima kasih kepada panitia di Solo, Dalang Ki Purbo Asmoro dan bapak Kepala Cabang Dinas Dikbud Pemprov Jawa Tengah yang telah menyapa kami melalui live streaming,”
“Semoga wayang tetap dicintai masyarakat dan semakin berkembang," Sumarno Gareng.
Dengan langkah ini, diharapkan wayang bisa terus dilestarikan demi menjaga warisan buaya yang sudah diakui oleh UNESCO. (*)