G20 di Bali
Stroke Jadi Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia Simak Penjelasan Ahli Saraf Universitas Airlangga
Stroke Jadi Penyebab Kematian Nomor Satu di Indonesia, Simak Penjelasan Ahli Saraf Universitas Airlangga Dalam G20 di Bali
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Penyakit stroke kian hari kian tahun angkanya selalu meningkat di Indonesia.
Tercatat stroke telah menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia bersama dengan penyakit kelainan jantung.
Selain itu, stroke juga menjadi tiga teratas penyakit yang menyedot anggaran pemerintah Indonesia terbanyak.
Situasi ini tentu merupakan beban bagi pemerintah selain beban dari penyakit jantung dan stroke.
Hal ini diungkapkan Asra Al Fauzi , MD, Ph.D, FICS, FACS, IFAANS seorang ahli bedah saraf dari Universitas Airlangga Rumah Sakit Dr. Soetomo.
“Harus saya sampaikan bahwa khususnya penyakit stroke angkanya selalu meningkat di Indonesia.
Kondisi stroke telah menjadi problem besar tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga masyarakat pada umumnya,” kata Asra Al Fauzi.
Asra mengatakan kondisi kesehatan stroke juga mulai bergeser dengan menyerang orang usia muda sehingga menjadi masalah baru dalam penyakit stroke.
Selama 10 tahun terakhir di Indonesia, selalu ada peningkatan kasus baik dari usia tua maupun usia muda.
Menurut Asra, pergeseran kasus stroke yang dialami orang muda disebabkan adanya proses globalisasi dan kehidupan metropolis.
Banyak yang berubah dari masyarakat saat ini, mulai dari gaya hidup, pola makan, dan masih banyak lagi yang menjurus kepada keadaan kurang sehat.
“Untuk dulu yang kena stroke mungkin usia 50 sampai 60 tahun, tapi saat ini pasien stroke sudah dimulai dari usia 40 tahun, jadi ini merupakan sesuatu yang sangat membahayakan,” ujar Asra.
Terkait dengan tim kesehatan, Asra mengatakan memang saat ini sedang digalakkan untuk meningkatkan penyediaan sumber daya terkait.
Ia juga menambahkan pemerintah mulai meningkatkan pelayanan fasilitas stroke yang merata dan tidak terpusat di kota-kota besar.
Namun, upaya-upaya jelas memerlukan waktu dan dukungan yang besar untuk dapat merealisasikannya.