Berita Buleleng

Jalan TPA Bengkala Buleleng Diperbaiki Dengan Campuran Sampah Plastik

Dinas PUTR Buleleng akan mencoba memperbaiki jalan sepanjang kurang lebih 2 kilometer di TPA Bengkala dengan campuran aspal dan sampah plastik.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Dinas PUTR Buleleng akan mencoba memperbaiki jalan sepanjang kurang lebih 2 kilometer di TPA Bengkala dengan campuran aspal dan sampah plastik.

Inovasi ini disebut-sebut baru pertama kali dilakukan di Bali, dan dinilai lebih ekonomis. 


Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra dikonfirmasi Kamis (17/11) mengatakan, riset terkait mencampur sampah plastik dengan aspal untuk pembuatan jalan ini sejatinya telah dilakukan oleh Kementerian PUTR.

Baca juga: Dampak Pembanguan Shorcut di Buleleng, Kebun Warga Desa Gitgit Terendam Lumpur, 50 KK Krisis Air

Namun di Bali belum pernah diaplikasikan.

Untuk itu Adiptha mengaku akan mencoba memperbaiki jalan rusak yang ada di TPA Bengkala dengan campuran sampah plastik


TPA Bengkala dipilih sebagai lokasi uji coba karena selain jalannya rusak berat, tumpukan sampah di lokasi tersebut juga overload.

Sehingga dengan  adanya inovasi ini, diharapkan sampah plastik yang ada di TPA tersebut sedikit berkurang. 

Baca juga: Bocah 4 Tahun Meninggal Suspek Rabies, Sempat Digigit Anjing 3 Bulan Lalu di Sawan Buleleng


Jalan yang dibuat dengan campuran aspal dan sampah plastik ini diyakini Adiptha kuat dan mampu bertahan hingga 10 tahun.

Sebab plastik mampu menutup seluruh rongga, sehingga air hujan tidak membuat aspal menjadi terkelupas.

"Kalau hanya pakai campuran aspal saja, biasanya lima tahun harus sudah ada perbaikan. Kalau pakai campuran sampah plastik bisa lebih kuat. Jadi lumayan  anggaran perbaikan bisa digunakan untuk ruas jalan yang lain," kata Adiptha. 


Pembuatan jalan dengan campuran sampah plastik ini akan mulai dilakukan pada Maret 2023 mendatang, dengan menggunakan teknik pemanasan dua kali.

Baca juga: Fraksi DPRD Buleleng Sepakat Dua Ranperda Disahkan Menjadi Perda

Di mana pada pemanasan pertama, sampah plastik yang sudah dibersihkan dicacah terlebih dahulu. Selanjutnya dicampur dengan material aspal.

Kemudian pada pemanasan kedua, cacahan sampah plastik kembali dicampurkan dengan aspal cair, lalu digilas menggunakan alat berat. 


"Untuk satu ton aspal, campurannya tiga kilo cacahan sampah plastik. Jenis plastik yang digunakan bebas, kresek atau bungkus makanan bisa. Jadi memang sangat lumayan untuk mengurangi tumpukan sampah plastik di TPA, menyerap limbah untuk hal yang positif," terang Adiptha. 


Sejauh ini, pembuatan dengan campuran sampah plastik baru dirancang di TPA Bengkala. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di ruas jalan yang lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved