Berita Jembrana
Pasar Megah Sepi Pengunjung, Pagar Peken Ijo Gading Jembrana Dibongkar
Pagar atau tembok penyengker di pasar yang diresmikan pada 2013 lalu itu dibongkar karena dinilai menghalangi penglihatan warga yang melintas.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sejumlah pekerja tampak sibuk membongkar pagar bagian depan Peken Ijo Gading di Jalan Gatot Subroto, Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Bali, Jumat 18 November 2022.
Pagar atau tembok penyengker di pasar yang diresmikan pada 2013 lalu itu dibongkar karena dinilai menghalangi penglihatan warga yang melintas.
Praktis, pedagang di pasar megah ini sepi pengunjung.
Baca juga: Berdampak Negatif pada Toko Kelontong, DPRD Jembrana Minta Penyegelan Toko Modern Berlanjut
Menurut pantauan, pagar bagian depan sebelah kiri telah dibongkar oleh pekerja proyek.
Pagar yang terbuat dari bata pres ini akan dilakukan pembongkaran total hingga di sisi sebelah timur pasar.
Di sisi lain, jumlah los di pasar ini sebanyak 120 di lantai 1 dan 2, yang terisi atau aktif hanya 28 los.
Kemudian junlah kios sebanyak 88, kios terisi atau kios yang aktif hanya 15 unit saja.
Baca juga: BPBD Jembrana Verifikasi Tingkat Kerusakan Rumah Terdampak Bencana, Segera Usulkan ke Pemprov Bali
Seorang pedagang setempat, Made Suteja mengaku belum mengetahui pasti rencana pembongkaran tembok penyengker di tempat ia berdagang tersebut.
Namun, ia mengaku bersyukur dan berharap Peken Ijo Gading ini akan semakin ramai ke depannya.
Sebab, selama ini pasar ini terkesan tak terlihat dari jalan meskipun bangunannya besar.
"Harapannya setelah dibongkar akan ramai kembali," harapnya.
Baca juga: Gudang Dapur Warga di Jembrana Ludes Dilalap Si Jago Merah, Pemilik Rumah Sadar Saat Api Sudah Besar
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata mengatakan, dibongkarnya pagar Peken Ijo Gading tersebut atas permintaan pedagang setempat.
Sebab, selama ini pasar yang terletak di pusat Kota Negara ini terkesan sepi.
"Iya (dibongkar), kan itu harapannya (pedagang). Terkesan menghalangi katanya sehingga dibongkar," ungkapnya.
Agus menyebutkan, pembongkaran tidak hanya pada bagian depan saja. Melainkan seluruh pagar termasuk di sisi timur pasar.
Sebab, pedagang menyebut pagar tersebut terkesan menghalangi penglihatan warga sehingga enggan datang ke pasar yang megah ini.
"Semua pagar dibongkar. Termasuk yang di timur dan depan," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana