Satu Keluarga Tewas di Kalideres

5 Kejanggalan Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Hidup dengan Mayat Ibunya, Ada 'Chat Negatif'

Berikut ini adalah lima kejanggalan dalam kasus satu keluarga tewas di Kalideres.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI
Tim gabungan polisi mendatangi rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (16/11/2022). Tim datang sejak pukul 16.50 WIB untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). 

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua," kata  Kombes Hengki Haryadi.

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena menganggap ibunya masih hidup meski sudah meninggal dunia.

"Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik, ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian menyampaikan) ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu, tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya," tutur Hengki.

2. Ada “Chat Negatif’

Lebih lanjut, Hengki mengungkapkan jika pihaknya menemukan isi chat bernada negatif dari kedua ponsel yang ditemukan di TKP kasus satu keluarga tewas di Kalideres.

"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif, yang saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik," ujar Hengki.

Lebih lanjut, Hengki belum dapat berkomentar banyak mengenai temuan pesan-pesan dalam dua unit ponsel yang digunakan bersama-sama oleh empat anggota keluarga itu. 

Penyidik bersama tim ahli psikologi forensik masih terus menganalisis maksud dari pesan-pesan tersebut dan mencari keterkaitannya dengan motif meninggalnya para korban. 

Pesan diduga diketik seorang perempuan Berdasarkan hasil analisis awal tim ahli psikologi forensik, pesan tersebut diduga diketik dan dikirim oleh seorang perempuan. 

Meski begitu, Hengki menegaskan bahwa dugaan tersebut belum dapat dijadikan kesimpulan. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh oleh tim ahli. 

"Kami belum dapat memastikan dan masih kami dalami karena HP itu dipakai bersama-sama. Namun, sepertinya wanita yang menulis," ungkap Hengki.

Kemudian, dalam pesan tersebut, Hengki menyebut jika pesan tersebut diketik oleh seorang perempuan itu memiliki susunan kalimat yang rapi dan tertata. 

Terdapat pula kata-kata berbahasa Inggris di antara kalimat dalam pesan-pesan di ponsel tersebut. 

Baca juga: Fakta Baru Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ada Mayat yang Sudah Tewas Sejak Mei 2022 Lalu

"Kata-katanya sangat rapi, terlihat berpendidikan, ada Bahasa Inggris di sela-sela tulisan tersebut," tutur Hengki. 

Hengki memastikan bahwa penyidik tidak menemukan informasi atau pesan apapun terkait utang piutang dari dua unit ponsel itu. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved