Berita Jembrana
Diduga Lolos Saat Pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk, 11 Anak Jalanan Diamankan Satpol PP
Sebanyak 11 orang remaja tanpa identitas diamankan petugas Satpol PP Jembrana, Rabu 30 November 2022.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN BALI - Sebanyak 11 orang remaja tanpa identitas diamankan petugas Satpol PP Jembrana, Rabu 30 November 2022. Mirisnya, belasan anak jalanan yang memiliki tujuan ke Denpasar ini diduga lolos saat pemeriksaan di Pelabuhan Gilimanuk. Mereka kemudian terciduk saat berada di lampu merah Taman Makam Pahlawan Negara, Kelurahan Pendem.
Menurut informasi, setibanya di Pelabuhan Gilimanuk belasan anak jalanan ini sempat melakukan aktivitas ngamen. Tujuannya agar mendapat uang untuk bekal menuju Denpasar. Mereka menyasar para warga pengguna jasa pelabuhan hingga pedagang yang ada di kawasan pelabuhan.
Menurut data yang berhasil diperoleh, dari 11 orang anak remaja tersebut, empat orang diantaranya adalah perempuan. Mereka rata-rata berusia 16-22 tahun dan sebagian besar berasal dari Probolinggo, Jawa Timur. Setelah diamankan di lampu merah, mereka kemudian diangkut menuju Mako Satpol PP Jembrana dan diberikan arahan serta pembinaan.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Trantib) Satpol PP Jembrana, Tri Karyna Ambaradadi menuturkan, awalnya menerima laporan dari Poldes Gilimanuk bahwa ada sejumlah anak jalanan yang turun di pelabuhan. Namun, setelah dicek, mereka justru sudah tidak ada di tempat dan disinyalir menelusuri jalur tikus untuk lepas dari pos pemeriksaan.
"Ternyata setelah ditelusuri, mereka kita temukan di Traffic Light Makam Palhawan di Pendem. Mereka kemudian kita amankan dan dibawa ke kantor untuk pembinaan," kata Ambaradadi saay dikonfirmasi, Rabu 30 November 2022.
Dia melanjutkan, pihaknya telah melaporkan peristiwa ini ke Dinas Sosial Jemrnana untuk ditindaklanjuti. Pihaknya hanya bersifat melakukan pengamanan, selanjutnya seperti pemulangan ke daerah asal dilakukan Dinas Sosial.
"Kita sudah melaporkan ke Dinas Sosial untuk tindaklanjutnya," ucapnya.
Disinggung mengenai lolosnya belasan anak jalanan pada pos pemeriksaan di Gilimanuk, Ambaradadi membantah bahwa anak jalanan ini melalui jalan yang sesuai prosedur. Mereka diduga melalui jalur-jalur tikus seperti melalui pesisir pantai. Sebab, petugas dari Satpol PP di Gilimanuk selalu standby bersama aparat Polri dan TNI.
"Mungkin itu alibi mereka saja, karena sepihak. Petugas kita tetap standby di Pos Pemeriksaan KTP di Pelabuhan Gilimanuk. Biasanya mereka dari kapal turun dan menyisir pantai. Itu akan kami telusuri lagi untuk antisipasi," tandasnya.
Kami Mau Ke Denpasar, Kerja Jika Ada Kerjaan.
Salah satu anak jalanan, Aditya (22) mengaku dirinya bersama 10 orang teman lainnya naik kapal laut lewat Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk pada tengah malam. Setibanya di Gilimanuk, mereka mengaku berjalan keluar pelabuhan secara bergantian untuk mengelabui petugas pemeriksaan.
"Turun kapal kita jalan aja, lewat gerbangnya. Kita gantian. Tadi sekitar jam 4 pagi itu gak ada pemeriksaan," tuturnya.
Dia melanjutkan, setelah tiba di jalan raya, ia bersama teman lainnya sempat melakukan aktivitas mengamen. Hasilnya hanya untuk bekal menumpang angkutan dan juga membeli makanan.
"Dari Gilimanuk ke Kota Negara kita naik angkutan. Kita bayar, karena udah ada bekal," tandasnya.
Anak lainnya, Saiful (20) menyebutkaan sebagian besar temannya berasal dari Jawa Timur. Rencananya mereka akan menuju Denpasar. Di Denpasar, Saiful dan Aditya ternyata sudah memiliki kamar kos.