Berita Tabanan

Pencari Kerja di Luar Negeri Dari Tabanan Bali Melonjak, Capai 1.315 Hingga November 2022

Ia menjelaskan, untuk mereka para pekerja di sektor akomodasi pariwisata, bekerja sebagai kru kapal pesiar.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pixabay
Ilustrasi kapal pesiar - Ia menjelaskan, untuk mereka para pekerja di sektor akomodasi pariwisata, bekerja sebagai kru kapal pesiar. Kru pesiar ini bekerja sebagai kru pesiar dengan bendera Italia. Sedangkan, sektor lain ada juga menjadi pekerja pabrik di Polandia. Kemudian, ada yang ke Inggris untuk bekerja di perkebunan. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pencari kerja di luar negeri, oleh warga dari Kabupaten Tabanan melonjak.

Tercatat, ada sebanyak 1.315 pekerja yang mengurus kartu AK 1, atau kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Tabanan, hingga akhir November 2022.

Jumlah itu baik untuk pekerja di luar negeri atau pun di dalam negeri.

Namun, dominasi adalah mereka pencari kerja ke luar negeri.

Fungsional Pengantar Kerja pada Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja di Disnaker Tabanan, I Gede Ekananda Hartika, mengatakan lonjakan ini seiring penerapan kebijakan open boarding atau membuka penerbangan internasional.

Baca juga: ATENSI Kemanusiaan, PMI Dirikan Dapur Umum, Warga Harapkan Donasi Makanan & Pakaian

Baca juga: TERTIPU, Dua PMI Ditawari Pergi ke Malaysia, Kini Dilatih Jadi Barista

iluastrasi pekerja - Pencari kerja di luar negeri, oleh warga dari Kabupaten Tabanan melonjak.

Tercatat, ada sebanyak 1.315 pekerja yang mengurus kartu AK 1, atau kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Tabanan, hingga akhir November 2022.

Jumlah itu baik untuk pekerja di luar negeri atau pun di dalam negeri.

Namun, dominasi adalah mereka pencari kerja ke luar negeri.

Fungsional Pengantar Kerja pada Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja di Disnaker Tabanan, I Gede Ekananda Hartika, mengatakan lonjakan ini seiring penerapan kebijakan open boarding atau membuka penerbangan internasional.
iluastrasi pekerja - Pencari kerja di luar negeri, oleh warga dari Kabupaten Tabanan melonjak. Tercatat, ada sebanyak 1.315 pekerja yang mengurus kartu AK 1, atau kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Tabanan, hingga akhir November 2022. Jumlah itu baik untuk pekerja di luar negeri atau pun di dalam negeri. Namun, dominasi adalah mereka pencari kerja ke luar negeri. Fungsional Pengantar Kerja pada Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja di Disnaker Tabanan, I Gede Ekananda Hartika, mengatakan lonjakan ini seiring penerapan kebijakan open boarding atau membuka penerbangan internasional. (Pixabay)

Tentu saja, ini menjadi rekor setelah dibukanya open boarding tersebut.

Dan sebagian besar telah memeroleh penempatan kerja pada sektor akomodasi wisata.

“Sebagian besar pencari kerja untuk yang ke luar negeri.

Mereka sudah memeroleh penempatan di akomodasi pariwisata,” ucapnya, Kamis 1 Desember 2022.

Ia merinci untuk pekerja di luar negeri ada sebanyak, 1.142 orang warga.

Sedangkan pencari kerja di dalam negeri, ada sebanyak 81 orang.

Mereka mencari kerja sejak enam bulan terakhir, atau setelah beberapa negara open boarding.

Minimal selama enam bulan terakhir ini.

ilustrasi hotel - Ia merinci untuk pekerja di luar negeri ada sebanyak, 1.142 orang warga.

Sedangkan pencari kerja di dalam negeri, ada sebanyak 81 orang.

Mereka mencari kerja sejak enam bulan terakhir, atau setelah beberapa negara open boarding.

Minimal selama enam bulan terakhir ini.
ilustrasi hotel - Ia merinci untuk pekerja di luar negeri ada sebanyak, 1.142 orang warga. Sedangkan pencari kerja di dalam negeri, ada sebanyak 81 orang. Mereka mencari kerja sejak enam bulan terakhir, atau setelah beberapa negara open boarding. Minimal selama enam bulan terakhir ini. (kompas.com/Hotel President Wilson)

“Ini tentu rekor setelah open boarding,” jelasnya.

Ia menjelaskan, untuk mereka para pekerja di sektor akomodasi pariwisata, bekerja sebagai kru kapal pesiar.

Kru pesiar ini bekerja sebagai kru pesiar dengan bendera Italia.

Sedangkan, sektor lain ada juga menjadi pekerja pabrik di Polandia.

Kemudian, ada yang ke Inggris untuk bekerja di perkebunan.

“Khusus untuk Inggris belakangan ini tidak ada lagi pengiriman ke sana.

Faktor krisis perekonomian di sana yang memengaruhi.

Terakhir hanya 12 orang itu pada Juli 2022,” paparnya.

Ia mengakui, bahwa peningkatan pesat pekerja ke luar negeri terjadi tahun ini.

Dibandingkan dengan saat Covid-19 sedang dalam masa paparan yang tinggi.

Sehingga membuat sebagian besar negara, menutup pintu masuk internasional.

Berkaca pada 2020 lalu, jumlah pencari kerja hanya 249 orang.

Jumlah itu didominasi oleh pencari kerja pada kepal pesiar.

Itupun tenaga yang diperlukan lebih banyak pada bidang maintenance kapal.

Dibandingkan dengan saat Covid-19 sedang dalam masa paparan yang tinggi.

Sehingga membuat sebagian besar negara, menutup pintu masuk internasional.

Berkaca pada 2020 lalu, jumlah pencari kerja hanya 249 orang.

Jumlah itu didominasi oleh pencari kerja pada kepal pesiar.

Itupun tenaga yang diperlukan lebih banyak pada bidang maintenance kapal.
Dibandingkan dengan saat Covid-19 sedang dalam masa paparan yang tinggi. Sehingga membuat sebagian besar negara, menutup pintu masuk internasional. Berkaca pada 2020 lalu, jumlah pencari kerja hanya 249 orang. Jumlah itu didominasi oleh pencari kerja pada kepal pesiar. Itupun tenaga yang diperlukan lebih banyak pada bidang maintenance kapal. (Foto Tokyo Shimbun)

Pada 2021, jumlah pencari kerja bertambah menjadi 1.607 orang.

“Banyaknya ke luar negeri juga karena faktor upah yang diterima.

Sementara pencari kerja dalam negeri, masih relatif rendah sebab bergantung pada ketersediaan investasi,” bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved