BBM Langka

Petani Tabanan, Bali Khawatir Stok Solar Langka

Kelangkaan stok solar membuat para petani di Kabupaten Tabanan, Bali khawatir sebab solar dibutuhkan untuk bahan bakar alat dan mesin pertanian.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Angga
Ilustrasi - Antrean BBM jenis solar di SPBU Jalan Bypass Ngurah Rai, Selasa 6 Desember 2022. Kelangkaan stok solar membuat para petani di Kabupaten Tabanan, Bali khawatir sebab solar dibutuhkan untuk bahan bakar alat dan mesin pertanian. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kelangkaan stok solar membuat para petani di Kabupaten Tabanan, khawatir.

Sebab, solar menjadi kebutuhan untuk alat dan mesin pertanian (alsintan), sebagai penunjang proses produksi.

Apalagi, ketergantungan terhadap alsintan cukup tinggi bagi kalangan petani.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tabanan, I Nengah Mawan menyatakan, pemanfaatan alsintan itu mulai dari tahap olah sawah dengan mesin traktor.

Kemudian, berlanjut pada pengolahan pasca panen. Misalnya pada pasca panen yakni penggunaan mesin power thresher (mesin perontok padi).

Tentu saja, dengan kelangkaan solar tentu akan berdampak pada operasional produksi pertanian.

“Penggunaan alsintan ini tak terlepas karena membuat pekerjaan yang dilakukan di sawah menjadi lebih efektif dan efisien,” ucapnya, Selasa 6 Desember 2022.

Mawan menuturkan, bahwa kelangkaan solar tentu membuat pembengkakan biaya dari sebelumnya.

Alasannya, sebagian besar petani selalu ingin praktis dalam berproduksi.

Baca juga: Antrean BBM Solar Penuhi Jalan Raya di Bali, Ini Kata Pertamina

Ketika pekerjaan dilakukan secara manual atau tanpa mesin, akan kembali membuat ketergantungan terhadap buruh panen meningkat.

Nah, kebanyakan buruh panen ini berasal dari luar Bali.

“Sewa buruh ini akan menambah beban biaya produksi nantinya,” ungkapnya.

Mawan mengurai, bahwa kendala di sektor pertanian tidak hanya terjadi pada solar saja.

Bahkan, petani dihadapkan pada terkendalanya kebutuhan pupuk bersubsidi.

Itu terjadi seiring dengan makin berkurangnya jatah pupuk bersubsidi oleh pemerintah dengan dilakukannya realokasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved