Berita Klungkung
Belasan Komputer Disdukcapil Klungkung Rusak Berat, Pagawai Sempat Potong Tunjangan Untuk Perbaikan
Belasan Komputer Disdukcapil Klungkung Rusak Berat, Pagawai Sempat Potong Tunjangan Untuk Perbaikan
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Belasan komputer di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Klungkung rusak berat. Jika tidak kunjung mendapatkan penanganan, kondisi ini dapat mengganggu pelayanan kependudukan. Padahal administrasi kependudukan menjadi hal yang vital, sebagai dasar dalam pengampilan setiap kebijakan.
Kerusakan ini sudah berlangsung cukup lama. Kerusakan paling banyak ditemukan pada layar komputer, yang tidak berfungsi normal. Beberapa diantaranya bahkan mati total karena kerusakan pada bagian central processing unit (CPU) atau prosesor komputer yang rusak. Sejumlah pegawai di Disdukcapil Klungkung juga mengeluhkan kondisi itu.
"Layar komputernya eror, di ruang pelayanan banyak layar komputer tidak berfungsi. Ada juga komputer pas booting harus menunggu sampai tiga puluh menit,” ungkap pegawai Disdukcapil, Kamis (15/12).
Kepala Disdukcapil Klungkung, I Komang Dharma Suyasa menjelaskan, rata-rata komputer di Disdukcapil merupakan pengadaan lama. Sampai saat ini belum ada lagi pengadaan baru, sehingga banyak komputer yang rusak.
"Saya kasihan kepada staf, mereka harus berupaya tetap memberikan pelayanan yang maksimal, tapi kondisi komputernya seperti itu. Sebentar kita cek kondisi perangkat komputer di ruang pelayanan dan ruang kabidnya, agar saya tidak dikatakan bohong," keluh Dharma Suyasa.
Disdukcapil sudah berkali-kali mengusulkan pengadaan komputer. Hanya saja beberapa kali juga terkena refocusing anggaran, sehingga pengadaan komputer belum terealisasi.
Perbaikan juga sudah beberapa kali dilakukan. Bahkan karena terbatasnya anggaran, para pegawai sempat urunan dengan pemotongan tunjangan untuk perbaikan komputer yang rusak.
"Perbaikan sudah sering, bahkan terpaksa diakal-akalin agar komputer bisa berfungsi. Kalau rusaknya kecil dulu diperbaiki dengan biaya urunan staf, pakai pemotongan e-tukin (tunjangan). Kami keikhlasan saja yang penting pelayanan tidak terganggu,” jelas Dharma Suyasa.
Pada tahun 2023 mendatang, pihaknya sudah kembali mengusulkan pengadaan perangkat komputer untuk layanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Ia berharap tidak ada koreksi anggaran.
"Tahun 2023 katanya diberikan komputer, mudah-mudahan anggarannya tidak terkoreksi,” ungkap Dharma Suyasa. (*)